oleh Jin Shi
Presiden AS Joe Biden mencalonkan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed untuk masa jabatan 4 tahun ke depan.
“Kepemimpinan Powell dinilai cukup tegas, ia telah membantu menstabilkan pasar dan menempatkan ekonomi kita di jalur pemulihan yang mantap”, kata Biden, Senin (22/11/2021).
Dalam menghadapi tekanan inflasi terbesar selama 30 tahun terakhir dan dampak dari epidemi virus komunis Tiongkok (COVID-19), pasar umumnya percaya bahwa lebih baik tidak terburu-buru mengganti “juru mudi” teh Fed. Setelah Biden mengumumkan pencalonannya, pasar saham AS pada hari Senin dibuka menguat secara keseluruhan.
Frank Tian Xie, seorang profesor dari Aiken School of Business di University of South Carolina, Amerika Serikat mengatakan : “Jika tidak ada sikap kebijakan utama, presiden Amerika Serikat bersedia untuk memilih kembali ketua Federal Reserve untuk menjaga stabilitas kebijakan. Ini jelas akan melegakan para investor, masyarakat Amerika Serikat, dan keuangan internasional. Mereka akan merasa lebih nyaman dengan Amerika Serikat”.
The Fed yang dipimpin oleh Powell, diyakini telah memainkan peran penting dalam memulihkan ekonomi yang terpukul keras oleh epidemi. The Fed memangkas suku bunga mendekati nol, membeli Treasury Bond setiap bulan, dan merumuskan serangkaian rencana pinjaman yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian. Tingkat pengangguran di Amerika Serikat telah turun dari 14,8% pada puncak epidemi menjadi 4,6% saat ini.
Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan : “Saat ini, ekonomi AS tumbuh pada tingkat tercepat dalam beberapa tahun terakhir, dan pihaknya memenuhi janji untuk memaksimalkan lapangan kerja”.
Powell yang berusia 68 tahun saat ini adalah mantan pengacara dan bankir investasi, pada tahun 2017, ia dinominasikan oleh mantan Presiden Trump untuk menjabat sebagai ketua Federal Reserve. Powell adalah seorang Republikan dan populer di Kongres. Anggota dari kedua partai memuji kepemimpinan dan kedekatannya.
Namun, masa jabatan baru Powell juga akan menghadapi ujian berat. Dua tugas dasar The Fed adalah : Menjaga stabilitas harga dan mencapai kesempatan kerja penuh. Pada periode jabatannya yang pertama, Powell mengerahkan hampir seluruh energinya untuk memulihkan lapangan kerja. Di masa jabatannya yang kedua, ia harus menghadapi inflasi yang meningkat secara drastis.
“Kami sangat memahami bahwa inflasi yang tinggi akan merugikan keluarga”, kata Powell.
Frank Tian Xie mengatakan : “Saya pikir kontribusi terbesar terhadap inflasi AS sebenarnya adalah pengeluaran pemerintah yang berlebihan. Kongres AS baru saja meloloskan paket stimulus yang jumlahnya hampir USD. 2 triliun. Kucuran dana dari pemerintah inilah yang sebenarnya menjadi penyebab meningkatnya inflasi. Jika garis kebijakan pemerintah kiri ini (Partai Demokrat AS) terus berlanjut, maka inflasi AS akan sangat sulit untuk dikendalikan”.
Biden juga menominasikan ekonom wanita Lael Brainard sebagai wakil ketua the Fed. Brainard telah menjabat sebagai dewan gubernur Federal Reserve sejak tahun 2014. Dia adalah satu-satunya anggota Partai Demokrat di dewan pemerintahan yang disukai oleh kaum progresif.
Pencalonan yang diajukan Presiden Biden ini diduga tidak akan sulit mendapat persetujuan dari Senat. (sin)