Zhao Fenghua – NTD
Pemerintah Austria akan menerapkan wajib vaksin mulai Februari mendatang. Bagi mereka yang tidak divaksinasi dapat didenda hingga 3.600 euro. Sedangkan di Belanda, puluhan ribu orang turun ke jalan pada Minggu 16 Januari untuk memprotes wajib vaksin.
1. Austria Umumkan Wajib Vaksin, Denda Maksimum 3.600 Euro bagi yang Menolak
Pada 16 Januari, Kanselir Austria Karl Nehammer mengumumkan versi final dari dekrit wajib vaksin di negara itu. Isinya akan mewajibkan semua orang berusia 18 tahun ke atas untuk divaksinasi mulai 1 Februari.
Mulai 15 Maret, polisi akan memeriksa status vaksinasi, dan mereka yang belum divaksinasi akan didenda 600 euro hingga maksimum 3.600 euro.
RUU itu diperkirakan akan disahkan dengan lancar dalam pemungutan suara parlemen pada hari Kamis 20 Januari.
2. Remaja Inggris Berusia 16 dan 17 Tahun akan Menerima Dosis Booster
Mulai 17 Januari, seluurh remaja berusia 16 dan 17 tahun di Inggris akan dapat memesan suntikan vaksin booster. Gelombang pertama melibatkan 40.000 orang yang menerima dosis kedua vaksin setidaknya tiga bulan lalu. Kebijakan tersebut pada akhirnya menyasar lebih dari 600.000 remaja. Namun sebelumnya, para ahli dari Komite Gabungan untuk Vaksin dan Imunisasi Inggris, hanya merekomendasikan suntikan ketiga untuk remaja yang secara klinis rentan terhadap penyakit.
3. Ribuan Orang Turun ke Jalan di Amsterdam untuk Memprotes Lockdown
Ribuan orang turun ke jalan di Amsterdam, Belanda, pada 16 Januari untuk memprotes program vaksinasi wajib dan aturan lockdown.
Belanda telah menerapkan putaran baru lockdwon sejak pertengahan Desember, meskipun pihak berwenang melonggarkan beberapa pembatasan pada Jumat 14 Januari – memungkinkan toko, pusat kebugaran, dan penata rambut dibuka kembali untuk pertama kalinya dalam hampir sebulan. Namun demikian, bar, restoran, museum, dan teater tetap tutup.
Seorang demonstran Belanda Aisha Koita berkata: “Saya di sini untuk kebebasan. Saya tidak percaya pada vaksin, saya tidak berpikir orang harus dipaksa untuk menerima hal-hal yang bertentangan dengan prinsip mereka sendiri.”
Pawai hari Minggu disetujui oleh walikota Amsterdam dan polisi setempat.
4. Raksasa Ritel Obat AS Menutup Sejumlah Toko karena Lonjakan Inflasi
Raksasa pengecer obat AS Walgreens Boots Alliance (WBA) dan CVS Health Corp terpaksa menutup sementara beberapa toko karena lonjakan kasus virus corona.
Kedua rantai perusahaan mengatakan pada tanggal 14 januari, bahwa karena penyebaran cepat varian virus Omicron, jumlah infeksi di antara staf meningkat, dan beberapa toko tutup sementara mulai akhir pekan ini.
Namun demikian, juru bicara Sivis Health tidak mengungkapkan berapa banyak toko yang tutup. Seorang juru bicara Waldorf Alliance mengatakan kepada media bahwa selain epidemi, kekurangan tenaga kerja yang sedang berlangsung juga menjadi alasan mengapa perusahaan menyesuaikan jam kerjanya atau menutup toko untuk sementara. (hui)