oleh Luo Tingting
Tingkat penularan COVID-19 di Hongkong saat ini masih tinggi. Media Hongkong baru-baru ini mengungkapkan bahwa berkaitan dengan rencana Xi Jinping mengunjungi Hongkong pada 1 Juli mendatang, Jajaran Xi memberikan perintah mutlak kepada Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor yang intinya meminta pemerintah Hongkong untuk menihilkan kasus COVID-19 paling lambat bulan Mei yang akan datang
Media ‘Hong Kong Economic Times’ (HKET) mengutip sumber-sumber daratan Tiongkok melaporkan pada 22 Februari, bahwa Beijing berharap pemerintah Hongkong dapat menekan kasus epidemi paling lambat pada bulan Mei, karena Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping akan mengunjungi Hongkong pada 1 Juli. Xi Jinping sendiri akan memimpin peringatan 25 tahun penyerahan kedaulatan Hongkong, sekaligus menghadiri upacara pelantikan kepala eksekutif Hongkong yang baru.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Han Zheng, wakil perdana menteri Partai Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab atas urusan Hongkong dan Makau, dalam perjalanannya ke Selatan, pada 15 Februari telah secara khusus menemui Carrie Lam di Kota Shenzhen untuk menyampaikan instruksi Xi Jinping.
Media Hongkong sebelumnya pernah melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya Xi Jinping mengeluarkan perintah kepada kepala eksekutif Hongkong agar “tidak segan-segan mengenyampingkan urusan lain demi berperang melawan epidemi”.
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, bahwa pertemuan (di Kota Shenzhen) itu berlangsung dalam suasana serius, tegang yang memberikan pertanda buruk bagi karir Carrie Lam.
Agar pemilihan kepala eksekutif berjalan lancar, Beijing mengeluarkan perintah mutlak kepada pemerintah Hongkong agar mengendalikan epidemi dalam waktu 2 bulan.
Pada 18 Februari Carrie Lam mengumumkan bahwa karena dampak epidemi, pemilihan kepala eksekutif yang semula dijadwalkan pada bulan Maret terpaksa ditunda sampai 8 Mei mendatang.
Laporan itu mengatakan bahwa bahkan jika kasus epidemi di Hongkong masih tinggi, kepala eksekutif baru harus sudah terpilih sebelum 1 Juli.
Pihak terkait bahkan telah mempelajari rencana cadangan, yakni jika situasi epidemi di Hongkong masih belum kondusif, maka upacara pelantikan kepala eksekutif baru dapat diadakan di Kota Shenzhen sebagai gantinya.
Laporan itu berpendapat bahwa pihak Beijing sangat kecewa terhadap pemerintahan Hongkong yang gagal dalam pengendalian epidemi. Hal ini memupuskan kesempatan terpilihnya kembali Carrie Lam.
Dalam 20 hari terakhir, jumlah kasus yang dikonfirmasi di Hongkong telah meningkat secara signifikan. Dilaporkan pada 22 Februari, jumlah kasus baru mencapai lebih dari 14.000 orang, dan 32 orang pasien yang dikonfirmasi meninggal dunia pada hari itu.
Tim peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Hongkong yang melakukan prediksi berdasarkan model epidemiologi memberitakan, bahwa epidemi di Hongkong dapat mencapai puncaknya pada awal bulan depan, dengan jumlah infeksi baru per hari yang dapat melebihi 180.000 kasus, dan jumlah kematiannya mencapai lebih dari 100 orang. (sin)