NTD
Pengumuman yang dikeluarkan pada 26 Februari sore, Gedung Putih menyebutkan bahwa, Amerika Serikat bersama-sama dengan Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris dan Kanada mendukung penghapusan lembaga keuangan terpilih Rusia dari sistem pembayaran lintas batas global utama SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa sejumlah lembaga keuangan Rusia dikeluarkan dari sistem SWIFT”, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan kepada media.
Menurut laporan, semua bank Rusia yang telah dikenai sanksi oleh komunitas internasional akan dikeluarkan dari sistem layanan pembayaran internasional (SWIFT).
“Ini akan memastikan bahwa bank-bank (Rusia) ini terputus dari sistem keuangan internasional dan melumpuhkan kemampuan mereka untuk beroperasi secara global”, tulis dalam pernyataan itu.
Ursula von der Leyen mengatakan bahwa menghapus bank-bank Rusia dari sistem SWIFT akan mencegah mereka melakukan sebagian besar transaksi keuangan secara global dan secara efektif memblokir impor dan ekspor Rusia.
“Anda akan segera melihat efek yang mengerikan pada perbankan Rusia bahkan melampaui apa yang sudah terjadi”, kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada CNBC.
“Kami sekarang telah menargetkan semua 10 lembaga keuangan terbesar Rusia yang memegang hampir 80 persen dari total aset sektor perbankan Rusia”, kata pejabat tersebut menambahkan.
Sebelumnya, seorang pejabat Prancis mengatakan kepada Reuters pada 26 Februari bahwa diskusi Uni Eropa tentang mengeluarkan Rusia dari SWIFT hampir selesai. Pejabat yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa tidak ada negara anggota Uni Eropa yang menentang usulan tersebut, tetapi negosiasi masih berlangsung.
Bloomberg juga mengutip informasi dari sumber yang mengetahui masalah melaporkan bahwa pejabat pemerintahan Biden saat ini sedang mendiskusikan apakah akan mendorong UE untuk mengeluarkan arahan untuk mengecualikan Rusia dari SWIFT. Pejabat administrasi sedang mendiskusikan masalah ini dengan Federal Reserve, salah satu regulator SWIFT.
Mengeluarkan Rusia dari SWIFT awalnya tampak tidak mungkin, tetapi dengan invasi skala penuh Putin ke Ukraina, pejabat AS dan Eropa sekarang mencari hukuman yang lebih keras daripada sanksi yang diumumkan sebelumnya.
SWIFT adalah infrastruktur komunikasi keuangan yang menghubungkan industri perbankan global. Berbasis di Belgia dan dikelola oleh bank anggotanya, sistem memproses jutaan instruksi pembayaran setiap hari dari 11.000 lembaga keuangan di lebih dari 200 negara.
Pembiayaan lintas batas sangat penting untuk setiap sektor ekonomi, termasuk perdagangan, investasi asing, pengiriman uang, dan pengelolaan ekonomi oleh bank sentral. Bank menggunakan sistem SWIFT untuk mengirim pesan standar tentang jumlah pengiriman uang antar bank, jumlah yang ditransfer ke pelanggan, dan aset yang dibeli dan dijual. Memutus jalur ini dengan suatu negara, dalam hal ini mengeluarkan Rusia dari SWIFT akan sangat memukul semua sektor ekonomi Rusia. Seperti halnya Iran dan Korea Utara telah dikeluarkan dari sistem SWIFT.
Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, presiden Ukraina telah meminta Eropa dan Amerika Serikat untuk mengeluarkan Rusia dari SWIFT. Banyak negara anggota UE secara terbuka telah menyatakan dukungan ini. Jerman, yang sebelumnya menentang, akhirnya juga mengubah sikap karena tekanan opini publik.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba dalam pesan di Twitter pada 25 menyebutkan, bahwa ia melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mendesak AS untuk menggunakan semua pengaruhnya untuk melarang Rusia bergabung dengan SWIFT. (sin)