NTDTV.com
Intelijen Inggris menunjukkan bahwa sebagian besar pasukan Rusia berada lebih dari 25 kilometer jauhnya dari pusat Kyiv, ibu kota Ukraina. Pada Minggu (20/3/2022) malam sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Kyiv ditembaki oleh militer Rusia, menewaskan sedikitnya enam orang. Pekerja darurat mencari sisa-sisa korban lain di tempat kejadian pada Senin (21/3).
Pusat perbelanjaan Retroville 10 lantai, yang terletak di distrik Podilsky di barat laut kota, dibombardir dengan rudal menimbulkan kebakaran besar. Semua kendaraan di tempat parkir hancur, dan sebuah lubang besar selebar beberapa meter diledakkan di tanah. Tembok hancur di mana-mana, dan banyak api berkobar.
Asap hitam masih keluar dari mal yang hangus terbakar pada pagi itu, dan sisi selatan gedung hancur total, termasuk pusat kebugaran di tempat parkir. Petugas pemadam kebakaran dan tentara, mencari mayat para korban saat petugas pemadam kebakaran dan tentara menjelajahi tempat kejadian saat potongan logam dan puing-puing yang hangus dan hancur, berserakan ratusan meter jauhnya.
Tentara Ukraina memblokir tempat kejadian. Ledakan itu juga menghancurkan kaca di bsnysk rumah di daerah perumahan dekat pusat perbelanjaan.
Penduduk setempat mengatakan mereka telah melihat peluncur roket bergerak di dekat pusat perbelanjaan beberapa hari yang lalu. Selama seminggu terakhir, Kyiv dilanda serentetan serangan udara, dengan lima orang terluka dalam serangan terhadap sebuah apartemen pada 20 Maret.
Dapat dipahami bahwa selain pertempuran sporadis di barat laut dan timur Kyiv, sebagian besar serangan Rusia terhadap Kyiv terhenti, dengan hampir tidak ada kemajuan selama dua minggu.
Central News Agency mengutip Reuters yang mengatakan bahwa kemajuan serangan tentara Rusia di Kyiv dari timur laut telah terhenti, dan sebagian besar pasukan Rusia masih berada lebih dari 25 kilometer dari pusat Kyiv, demikian ungkap intelijen militer Inggris.
“Pertempuran berlanjut di utara Kyiv, dengan pasukan maju ke barat laut dari arah Hostomel yang dipukul mundur oleh pasukan Ukraina yang menentang keras,” kata Kementerian Pertahanan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mengusulkan pembicaraan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sambil menyarankan keduanya bisa bertemu di Yerusalem.
Zelensky memposting video di Telegram Minggu (20/3) malam, berterima kasih kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett atas upayanya untuk memfasilitasi negosiasi.
Israel telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, tetapi belum memberikan Ukraina kemungkinan persenjataan dan peralatan perang. Negara Yahudi itu juga belum bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia. (hui)