Inggris Meningkatkan Bantuan Militer ke Ukraina, Sumbangan Internasional untuk Pengungsi Ukraina USD 9,9 Miliar

Perang antara Rusia dan Ukraina menemui jalan buntu. Pada 6 April, Perdana Menteri Austria dan Perdana Menteri Inggris masing-masing mengunjungi Kyiv dan bertemu dengan Zelensky. Inggris sekali lagi memberikan dukungan militer dan keuangan kepada Ukraina. Pada saat yang sama, sebuah acara penggalangan dana internasional mengumpulkan hampir US$9,9 miliar untuk mendukung pengungsi Ukraina

Yu Tin – NTD

Pada 9 April, kota Kharkiv di Ukraina timur terus diserang oleh pasukan Rusia, menghancurkan bangunan tempat tinggal dan melukai setidaknya dua orang.

“Kepala yang terpukul, ledakan mendorong saya jatuh ke bawah, tangga runtuh, pintu dan jendela pecah, dan secara ajaib saya selamat,” kata Natalia, seorang penduduk Kharkiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina akan menghadapi “pertempuran keras” ketika pasukan Rusia berkumpul kembali di timur dan sambil mempersiapkannya akan mencari solusi diplomatik untuk mengakhiri perang.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Austria Karl Nehammer tiba di Kyiv, ibu kota Ukraina, dan bertemu dengan Zelensky, mengatakan bahwa Uni Eropa akan memberikan sanksi lebih lanjut kepada Rusia.

“Di dalam UE, kami akan terus meningkatkan sanksi hingga akhir perang. Kami sekali lagi menyetujui paket sanksi, dan akan ada lebih banyak sanksi di masa depan,” ujar Kanselir Austria Nehamer.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv untuk membahas dengan Zelensky tentang paket baru dukungan militer dan keuangan, termasuk bantuan  120 kendaraan lapis baja dan sistem rudal anti-kapal terbaru. Pada saat yang sama, menjamin Bank Dunia untuk memberikan pinjaman tambahan US$ 500 juta untuk Ukraina, sehingga pinjaman yang dijamin oleh Inggris menjadi US$1 miliar.

“Kami akan menekan ekonomi Rusia, meningkatkan sanksi setiap minggu. Inggris dan negara-negara lain akan memberikan Ukraina peralatan, teknologi, pengetahuan, dan intelijen sehingga mereka tidak akan diserang. Saya tegas percaya bahwa Ukraina yang merdeka dan berdaulat akan bangkit kembali, pertama-tama berkat kepahlawanan dan keberanian rakyat Ukraina, terima kasih, dan terima kasih atas kemuliaan kalian,” kata Boris Johnson.

Sehari sebelumnya pada 8 April, Inggris telah mengumumkan bantuan militer tambahan sekitar USD.130 juta, termasuk 800 rudal anti-tank dan rudal pertahanan udara “Starlight” dan perlengkapan militer lainnya.

Sejak pembantaian warga sipil ditemukan di tempat-tempat di mana pasukan Rusia ditarik, masyarakat internasional terkejut, dan sanksi terhadap Rusia kembali meningkat. Rusia, di sisi lain, telah membantah tuduhan pembantaian warga sipil di Bucha dan pemboman stasiun kereta api sipil.

Namun demikian, pada 8 April, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen dan yang lainnya juga melakukan kunjungan lapangan ke pembantaian saat mereka mengunjungi Kyiv. Pada 9 April, Von der Leyen menyebutkan situasi tragis Bucha ketika ia berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk Ukraina di Polandia.

“Saya mengunjungi Bucha kemarin di Kyiv dan kengerian yang saya lihat tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Saya sangat mengagumi teman-teman Ukraina pemberani yang berjuang di garis depan. Mereka berjuang untuk kita,” ujar Presiden Komisi Eropa von der Leyen.

Pada penggalangan dana, para donor, termasuk pemerintah Kanada dan Komisi Eropa, menjanjikan sekitar 9,9 miliar dolar AS  dalam bentuk sumbangan, pinjaman, dan hibah untuk membantu pengungsi di Ukraina. Lebih dari 4 juta orang  meninggalkan Ukraina untuk mencari suaka di negara-negara Uni Eropa.  (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS