Ribuan Tentara dan Warga Sipil Terjebak Akibat Pemboman Rusia di Pabrik Baja Azov

Ketika Rusia mengalihkan invasinya ke wilayah “Donbas” di Ukraina timur, sebuah video menunjukkan pada Senin 18 April bahwa pabrik baja Azov “Mariupol” diserang. Menteri luar negeri Rusia mengakui bahwa operasi militernya telah memasuki fase baru

Bi Xinci dan Chen Haiyue

Pada Senin 18 April, pihak berwenang Ukraina merilis sebuah video yang menunjukkan gumpalan asap mengepul dari pabrik baja Azov di kota pelabuhan Mariupol. Pihak berwenang mengatakan tentara Rusia menjatuhkan bom berat di pabrik tersebut.

Azov Steel adalah salah satu pabrik metalurgi terbesar di Eropa. Dilaporkan bahwa saat ini ada hampir 3.000 tentara Ukraina dan asing dan lebih dari 1.000 warga sipil bersembunyi di pabrik baja.

Menurut laporan, Rusia mengeluarkan pernyataan pada Selasa 18 April yang memberikan waktu bagi tentara  sampai siang hari untuk menyerah, tetapi Ukraina menolak.

Setelah Mariupol dikepung selama tujuh minggu, sebagian besar bangunan rusak parah dan kehidupan sangat sulit bagi penduduk setempat.

Seorang Warga Mariupol berkata: “Mereka harus menyelesaikan masalah pasokan air dengan cepat. Bagaimana kami bisa hidup tanpa air? Mengerikan.”

Rusia mengatakan pada Sabtu 16 April bahwa mereka memiliki kendali penuh atas kota itu.

Ukraina membantah klaim tersebut, tetapi mengakui bahwa situasi di lapangan “sangat sulit”.

Reuters melaporkan bahwa selama tiga hari berturut-turut Ukraina tidak dapat memperoleh persetujuan Rusia untuk membangun koridor kemanusiaan.

Militer Ukraina mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menangkis tujuh serangan Rusia di daerah “Sparton”.

“Rudal dan serangan terhadap sasaran sipil di seluruh Ukraina tidak pernah berhenti. Sehari sebelumnya, serangan rudal terhadap wilayah barat bahkan lebih intens,” kata juru bicara militer Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menyerang lebih dari 1.200 sasaran militer di Ukraina pada Senin malam.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengakui bahwa operasi militer telah memasuki tahap baru.

Ia mengatakan, “Fase lain dari operasi (di Ukraina timur) telah dimulai. Saya yakin ini akan menjadi momen yang sangat penting untuk seluruh operasi khusus.”

Rumah sakit lokal dan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meningkatkan evakuasi orang tua ketika Moskow mengintensifkan serangannya di wilayah Ukraina Timur.

Selain itu, Stelantis, produsen mobil Citroen, Opel dan merek lainnya, mengumumkan  bahwa mereka akan menangguhkan operasi di Rusia. (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS