oleh Hong Yuting dan Zhang Qiling
Belakangan ini pihak Tiongkok terus menerbangkan drone yang memasuki wilayah udara Kinmen, Taiwan. Setelah pada 30 dan 31 Agustus 2 hari berturut-turut Komando Pertahanan Kinmen dari Tentara Nasional Republik Tiongkok menggunakan peluru tajam untuk mengusir 4 drone Tiongkok yang lagi-lagi memprovokasi dengan memasuki wilayah udara Kinmen, Akhirnya, pada 1 September pukul 12:03 siang Tentara Kinmen terpaksa menembak jatuh sebuah drone dengan peluru tajam.
Mayor Jenderal Zhang Rongshun, juru bicara Kementerian Pertahanan Angkatan Darat Republik Tiongkok Wilayah Kinmen mengatakan : “Pada 1 September pukul 12:03 siang, terpantau ada sebuah drone sipil tak dikenal yang memasuki wilayah udara di atas perairan terbatas Pulau Shiyu. Segera setelah itu, pasukan garnisun merespons sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan setelah peringatan dan pengusiran tidak ditanggapi, maka pasukan terpaksa menembak jatuh drone tersebut demi kepentingan pertahanan. Sementara itu, Komando Pertahanan Kinmen akan terus melakukan pemantauan ketat untuk menjaga keamanan wilayah pertahanan”.
Sebelum ini, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan dalam sebuah briefing lewat sambungan telepon, bahwa Amerika Serikat tidak akan menerima upaya Beijing untuk secara permanen mengubah status quo di sekitar Taiwan. “Karena PKT terus melakukan aktivitas di tingkat militer yang bersifat agresif, sewenang-wenang, pemaksaan, bahkan terus terang merupakan kegiatan yang tidak perlu di dalam dan sekitar Selat (Taiwan), sehingga dapat dimengerti jika para pemimpin Taiwan menyatakan keprihatinan terhadap perlakuan Beijing itu”, katanya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS Patrick Ryder pada 31 Agustus mengatakan : “Memang benar bahwa kapal penjelajah AL-AS USS. Antietam dan USS. Chancellorsville telah berlayar melintasi Selat Taiwan pada 28 Agustus”.
Pada 28 Agustus, USS Chancellorsville (CG-62) dan USS Antietam (CG-54) melintasi Selat Taiwan.
Pada 31 Agustus Patrick Ryder mengatakan : “Melintasi (Selat Taiwan) ini menunjukkan komitmen AS untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Untuk itu, kami akan terus melanjutkan kegiatan terbang, berlayar, dan beroperasi”.
Dalam beberapa hari terakhir, situs web Kementerian Pertahanan AS juga telah menerbitkan foto-foto dua kapal penjelajah AS yang melintasi Selat Taiwan, di antaranya foto-foto USS Chancellorsville dapat ditemukan bahwa kapal penjelajah kelas frigate Republik Taiwan “Cheng-kung” dan kapal patroli lepas pantai “Anping” muncul bersama. Chris Cavas, seorang jurnalis militer asing terkenal menyebutkan di Twitter bahwa foto seperti itu sangat langka ! (sin)