Kedutaan AS Keluarkan Peringatan, Warganya Diminta Segera Tinggalkan Rusia

Li Yan

Kedutaan Besar AS di Moskow mengeluarkan peringatan keamanan pada Rabu (28/9), mendesak warganya untuk segera pergi dari Rusia ketika masih ada pilihan.

Kedutaan AS di Moskow mengeluarkan peringatan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial bagi pria Rusia pekan lalu untuk perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Rusia dapat menolak kewarganegaraan ganda AS, menolak akses mereka ke bantuan konsuler AS, mencegah mereka meninggalkan Rusia, dan merekrut kewarganegaraan ganda untuk dinas militer,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan AS juga memperingatkan: “Pihak berwenang Rusia telah menangkap warga Amerika yang berpartisipasi dalam demonstrasi.”

Kedutaan AS telah memperingatkan bagi warga Amerika serikat untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia dan segera meninggalkan negara itu jika mereka sudah berada di sana.

Dalam peringatannya, kedutaan AS juga mendesak warga Amerika Serikat untuk “menghindari berpartisipasi dalam semua aksi protes politik atau sosial dan tidak memotret petugas keamanan di acara-acara ini”. Keduataan AS  mencatat bahwa “hak untuk berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi tidak dijamin di Rusia”.

Pihak kedutaan menyatakan, meninggalkan Rusia menjadi semakin sulit karena penerbangan komersial terbatas dan pos pemeriksaan perbatasan yang padat. 

“Kemampuan kedutaan untuk membantu warga AS sangat terbatas,  kondisi termasuk pilihan transportasi  mungkin menjadi lebih terbatas,” kata pernyataan itu.

“Mereka yang tinggal atau bepergian di Rusia harus segera meninggalkan Rusia, sementara pilihan perjalanan komersial terbatas tetap ada. Jika Anda ingin meninggalkan Rusia, Anda harus membuat pengaturan sendiri sesegera mungkin,” demikian pernyataan itu. 

Ratusan ribu pria Rusia yang terkena wajib militer telah mencoba melarikan diri dari negara itu, setelah Putin  memerintahkan merekrut 300.000 tentara untuk bergabung dengan “operasi militer khusus” di Ukraina.

Foto-foto yang muncul di media sosial yang menunjukkan bandara udara  penuh sesak. Pejabat di pos pemeriksaan perbatasan Finlandia mengatakan ribuan mobil telah memblokir jalan raya.

Seorang pria Rusia dilaporkan telah berbondong-bondong ke Finlandia, Georgia, Kazakhstan dan Mongolia ketika negara-negara Eropa lainnya menutup perbatasan mereka terhadap warga negara Rusia.

Gedung Putih pada Selasa (27/9) mengatakan bahwa mereka akan menerima pengungsi Rusia yang menolak untuk bergabung dalam perang di Ukraina. Sekitar 261.000 orang telah melarikan diri dari Rusia dalam lima hari sejak perintah mobilisasi Putin diumumkan pada 21 September, demikian laporan surat kabar independen Novaya Gazeta pada Senin (26/9/2022). (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS