Belum lama ini, sebuah jajak pendapat publik yang dirilis oleh media resmi Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengklaim bahwa hampir 90 persen responden global memuji pencapaian pencegahan epidemi Tiongkok dalam tiga tahun terakhir, yang menimbulkan kontroversi besar. Warga Tiongkok menyampaikan pesan di sebuah Rumah Sakit di Bagian pernapasan
Ruili – NTD
Pada 26 Januari, situasi rumah sakit di banyak tempat di Tiongkok beredar di Twitter. Netizen berkata, “Rumah sakit sangat ramai pada hari kelima tahun baru!
Gambar-gambar tersebut menunjukkan pasien yang sakit kritis berbaring di tempat tidur dan mengantri di Rumah Sakit Kelima di Harbin, Provinsi Heilongjiang, sementara di Rumah Sakit Rakyat Guanxian di Liaocheng, Provinsi Shandong, sebuah koridor telah penuh dengan orang-orang, dengan banyak lansia yang bersusah payah berjalan dengan Walker Alat Bantu Jalan manula.
Selain itu, rumah sakit di Xuzhou, Jiangsu, Qingdao, Shandong, Yingkou, Liaoning, dan Chongqing juga penuh sesak.
Orang-orang di Sichuan berkata : “Lihatlah hari keempat tahun baru imlek, sangat menakutkan, ada begitu banyak orang!”
Seorang warga Tiongkok berkata : “Rata-rata di sini adalah 15.000 orang per hari, jika Anda menggunakan ECMO (ventilator), harganya RMB 65.000 untuk permulaan, RMB 20.000 untuk perawatan harian, ditambah obat dan perawatan medis lainnya, RMB 40.000 lebih per hari, Anda dapat membayar uang muka atau mengambil pinjaman jika Anda tidak mampu membelinya, tetapi di sini, di ICU, Anda memerlukan uang tunai, jika Anda tidak dapat menambah uangnya, orang tersebut harus keluar dari sana!
Seorang wanita daratan mengunggah sebuah video yang mengatakan bahwa meskipun dengan biaya yang tinggi di Tiongkok, keluarga masih berbaris di luar ICU, membawa tikar dan tempat tidur mereka sendiri, dan beberapa bahkan tinggal di koridor selama sebulan, mempertaruhkan semua uang mereka hanya untuk dirawat di ICU.
Seorang netizen Nanjing memposting pada 4 Januari bahwa dia telah kehilangan orang tuanya. Ia bercerita bahwa ayahnya telah bergabung dengan Tentara Keempat Baru pada usia 13 tahun dan terlibat pertempuran dalam perang saudara antara Kuomintang dan Partai Komunis, tetapi tidak ada ventilator untuk pertolongan pertama selama pandemi dan “tidak ada unit perawatan intensif untuk pertolongan pertama!
Pada saat rakyat Tiongkok terus menerus dalam keadaan panik tentang “infeksi sekunder” dan “infeksi tersier”, dengan masing-masing infeksi menjadi lebih buruk dari yang sebelumnya, pada 26 Januari, media resmi Partai Komunis Tiongkok merilis jajak pendapat publik yang sangat kontroversial, yang mengklaim bahwa 88,1% responden global “memuji” pencapaian Tiongkok selama tiga tahun terakhir dalam mencegah epidemi.
China Global Television Network (CGTN), organisasi publisitas CCTV utama yang pertama kali merilis hasil dari apa yang disebut “jajak pendapat”, mengklaim bahwa survei tersebut mencakup 21 negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan negara Barat lainnya. Meski demikian, dikecam sebagai jajak pendapat palsu dan lelucon global.
Komentator urusan internasional Tang Hao berpendapat : “Ini mungkin jajak pendapat palsu dan menyesatkan opini publik, karena laporan tersebut tidak mengungkapkan data ilmiah dasar dan metodologi jajak pendapat, seperti metode pengambilan sampel, waktu pengambilan sampel, jumlah total orang yang diambil sampelnya dan distribusi regional, serta Margin Error pengambilan sampel. Semuanya hilang. Sangat mungkin bahwa Partai Komunis Tiongkok mencoba menipu dirinya sendiri dan mengubah ekspornya menjadi penjualan domestik dengan bermain-main dengan angka-angka dalam jajak pendapat palsu, tetapi jajak pendapat yang dilakukan dengan buruk seperti itu hanya akan menjadi bahan tertawaan dunia.
Seorang netizen mengejek : “Tingkat ketidaktahuan yang tidak tahu malu sungguh menakjubkan.”
Yang lain mencemooh: “Mungkin ini memiliki pilihan dalam jajak pendapat A : sangat puas, B : sangat memuji, C sangat menghargai, D sangat puas dan tidak ada yang lainnya.” (hui)