Pada 20 Januari 2023, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, memberikan izin kepada Epoch Times untuk menerbitkan “Mengapa Ada Umat Manusia“. Artikel ini memicu tanggapan yang luar biasa dari masyarakat. Nona Natalia Khaw, seorang desaigner arsitektur di San Francisco, Amerika Serikat mempelajari artikel tersebut dengan seksama dan berkata, “Apa yang disampaikan Master Li Hongzhi adalah kebenaran, dan pada akhirnya, Master Li mengatakan kepada dunia bahwa Tuhan terus-menerus menyelamatkan manusia.”
oleh koresponden khusus Xue Mingzhu di San Francisco
Nona Natalia Khaw adalah seorang desaigner arsitektur. Ia penduduk asli Hong Kong dan beragama Katolik. Ia memiliki studio desain arsitekturnya sendiri di San Francisco, Amerika Serikat.
“Apa yang Guru Dafa Sampaikan Adalah Kebenaran“
Nona Khaw berkata : “Meskipun saya tidak bisa melihat surga dan neraka, saya percaya bahwa ada surga dan neraka di dunia ini. Saya tidak dapat melihat banyak hal yang dikatakan Guru Dafa (Master Li Hongzhi), tetapi hati nurani saya mengatakan bahwa apa yang dikatakan Guru Dafa adalah kebenaran.”
“Saya tidak menganggap Falun Gong sebagai agama, saya pikir ini adalah kebenaran, bukan berarti saya memilih Katolik atau Falun Gong, tetapi kebenaran itu sendiri adalah kebenaran, dan bukan untuk dipilih orang. Anda dapat memilih untuk percaya kepada Tuhan atau meninggalkan Tuhan; Anda dapat memilih untuk percaya kepada kebenaran atau meninggalkan kebenaran,” ujarnya.
“Saya telah memutuskan bahwa saya akan berjalan di jalan kebenaran. Singkatnya, kami percaya pada hal yang sama dan kami berjalan sesuai dengan petunjuk Tuhan,” katanya.
“Guru Dafa Mengajarkan Orang untuk Tetap Baik dalam Penderitaan”
Nona Khaw mengatakan bahwa tidak mudah untuk menjadi orang yang benar-benar baik.
“Mungkin tak terlalu sulit untuk menjadi orang yang baik di lingkungan yang baik. Dalam lingkungan yang sangat buruk, sebenarnya sangat sulit untuk menjadi orang yang baik,” ujarnya.
“Sepertinya saya bisa berbicara bebas di Amerika Serikat. Jika saya berada di Hong Kong atau daratan Tiongkok, saya tidak tahu apakah saya akan berani mengatakan hal-hal seperti itu. Saya tidak mengetahui siapa diri saya sampai saya pergi ke tempat-tempat itu dan pada saat itu, saya akan tahu siapa saya. Jadi, saya bahkan tidak bisa mengatakan bahwa saya adalah orang baik, saya harus menghadapinya pada saat itu juga untuk mengetahuinya,” jelasnya.
“Mengapa ada orang yang bisa menghadapi kematian dan tetap memilih Tuhan? Ini adalah ujian nyata untuk melihat seberapa kuat iman seseorang kepada Tuhan. Jadi, menurut saya ini sangat sulit,” urainya.
Master Li Hongzhi mengajarkan orang-orang untuk tetap bersikap baik di tengah penderitaan, Khaw berkata : “Apa yang Guru Dafa ajarkan sangat penting, terutama ketika Anda berada dalam situasi yang sangat sulit, Anda tetap memilih untuk bersikap benar, Anda tetap memilih untuk bersikap baik, ketika Anda tidak memiliki apa pun, Anda tetap memilih untuk bersyukur.”
“Guru Dafa Memberikan Nasihat Terakhir kepada Dunia”
Ia mengatakan, masyarakat modern berada dalam kekacauan, dunia berada dalam kondisi degradasi, moralitas menurun, dan umat manusia berada pada titik paling berbahaya.
“Guru Dafa memberikan peringatan terakhir kepada dunia,” katanya.
Nona Khaw setuju dengan Guru Dafa tentang kekacauan sosial. Dia juga percaya bahwa manusia modern telah menjadi sangat buruk dan berada dalam situasi yang sangat berbahaya.
“Saya setuju bahwa manusia sekarang adalah yang terburuk dari semuanya, sangat, sangat buruk, lebih buruk dari semua manusia yang dimusnahkan dalam Alkitab. Orang-orang jahat di dalam Alkitab memang sangat jahat, tetapi saat ini ada lebih banyak lagi yang jahat, bahkan lebih buruk. Seperti aborsi, mereka tak hanya menggugurkan kandungan, mereka bahkan mengatakan bahwa Tuhan mengizinkan melakukannya. Sepanjang sejarah umat manusia, saya tak pernah melihat masa yang begitu buruk, manusia yang begitu buruk,” tuturnya.
Namun demikian, Nona Khaw, setelah membaca artikel Master Li Hongzhi, mengatakan bahwa Tuhan benar-benar berbelas kasih dan meskipun “manusia modern sangat buruk sehingga layak untuk dibinasakan, Tuhan terus memberikan kesempatan berkali-kali, bahkan ada banyak orang baik yang menyelamatkan orang jahat. Ini bukan karena kita orang baik yang berbelas kasih, tetapi karena Tuhan yang berbelas kasihan, Tuhan telah menunjuk orang-orang baik ini untuk menyelamatkan orang-orang jahat.”
Nona Khaw senang menemukan bahwa semakin banyak orang yang tersadarkan, “Banyak orang yang sadar, saya sendiri dulu bermimpi dan tidak tahu apa yang sedang terjadi di dunia. Baru sejak wabah COVID-19 saya mulai sadar,” katanya.
“Namun demikian, saya melihat banyak orang mulai sadar dan mengetahui apa yang sedang terjadi. Ayah saya, yang tidak pernah percaya kepada Tuhan sepanjang hidupnya, tiba-tiba percaya kepada Tuhan tahun lalu saat ia berusia 70-an. Saya merasa bahwa Tuhan terus-menerus menyelamatkan orang-orang. Saya juga terus menyadarkan orang-orang dan mendoakan mereka,” ujarnya.
Apa itu Falun Gong?
Falun Gong, juga disebut Falun Dafa, adalah sebuah disiplin spiritual yang menggabungkan meditasi dan latihan lembut dengan filosofi moral yang berpusat pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Latihan ini diperkenalkan ke publik di Tiongkok pada tahun 1990-an, dan dalam satu dekade, diperkirakan ada 100 juta orang yang berlatih Falun Gong. Pada 1999, Partai Komunis Tiongkok memulai kampanye penganiayaan berskala besar terhadap para praktisi Falun Gong, termasuk propaganda kebencian dan penyensoran yang meluas hingga ke seluruh dunia. Saat ini, orang-orang di lebih dari 100 negara di seluruh dunia berlatih Falun Gong.
Sebelum pengambilalihan oleh komunis pada tahun 1949, peradaban Tiongkok sangat tradisional dan spiritual. Konsep “kultivasi spiritual” atau “menumbuhkan karakter” melekat pada budaya tradisional Tiongkok, yang telah menyerap banyak hal dari agama Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme.
Master Li adalah empat kali nominator Hadiah Nobel Perdamaian dan dinominasikan oleh Parlemen Eropa untuk Hadiah Sakharov untuk Kebebasan Berpikir. Beliau juga merupakan penerima Penghargaan Kebebasan Beragama Internasional dari Freedom House. (hui)