oleh Xu Zhe dan Lin Mingdi
Sudah hampir seminggu sejak gempa berkekuatan 7,8 magnitudo menghantam perbatasan antara Turki dan Suriah, dan masih ada korban selamat yang secara ajaib bertahan di tengah cuaca yang sangat dingin. Kedua negara secara resmi melaporkan lebih dari 36.000 kematian dan 26 juta orang yang terkena dampak bencana.
Puluhan ribu petugas SAR menyelamatkan lebih banyak korban selamat dari kehancuran pada Minggu (12 Februari). Di Turki, seorang gadis muda dan seorang wanita berusia 64 tahun berhasil diselamatkan setelah bertahan selama 150 jam di bawah reruntuhan.
Beberapa operasi pencarian dan penyelamatan telah ditangguhkan karena alasan keselamatan.
Pemerintah Turki telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap siapa pun yang diduga bertanggung jawab atas runtuhnya gedung tersebut. Wakil Presiden Oktay mengatakan pada Sabtu 11 Februari bahwa sebanyak 131 tersangka ditangkap.
Gempa bumi tersebut menempati peringkat ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan di dunia pada abad ini. Seiring berjalannya waktu, peluang untuk menemukan lebih banyak korban selamat semakin kecil dan jumlah korban tewas akan terus meningkat. PBB memperkirakan bahwa jumlah total kematian dapat mencapai lebih dari 50.000 jiwa.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 15 juta orang terkena dampak gempa bumi di Turki dan hampir 11 juta orang di Suriah. Secara keseluruhan, setidaknya 870.000 orang membutuhkan makanan hangat.
WHO mengatakan bahwa mereka telah mengalokasikan US$16 juta dari dana daruratnya untuk membantu penanganan gempa bumi. (hui)