oleh Ke Tingting
Artikel “Mengapa Ada Umat Manusia” dari Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong yang dipublikasikan pada 20 Januari 2023 telah mendapat banyak respons positif dari segenap masyarakat. Termasuk seorang ketua hak perempuan Tiongkok bernama Zhang Jing yang beragama Katolik.
“Saya terinspirasi setelah membaca artikel Master Li yang tidak sulit untuk dipahami, lagi pula menguak rahasia alam,” katanya.
Zhang Jing mengatakan : “Artikel Master Li dari awal sampai akhir memberitahu kita manusia agar melakukan perbuatan baik, menebus dosa-dosa dan mencari tempat yang baik untuk masa depan kita. Ini tidak hanya demi kepentingan penyelamatan diri kita sendiri, tetapi juga untuk menyelamatkan umat manusia. Karena umat manusia sekarang sudah berada di ambang kehancuran.”
Zhang Jing adalah seorang yang beragama Katolik. Setelah membaca artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”, membuatnya lebih mendalami pengertian tentang “Tuhan menciptakan manusia dari tanah”, “Tuhan menciptakan manusia menurut gambaran diri-Nya”, “Manusia memiliki dosa asal”, dan lain-lain.
Zhang Jing mengatakan : “Uraian teksnya sederhana, tetapi konotasi di dalamnya mendalam. Ketika saya membaca tentang masalah penciptaan manusia, beliau (Master Li) berkata bahwa kita manusia hidup di tempat sampah. Saya langsung berpikir, benar juga, sampah benda buangan. Oleh karena itu tidak heran kita dilahirkan dengan dosa asal. Dosa asal ini adalah sisi jahat yang berada dalam sifat kita. Kita manusia hanya hidup beberapa puluh tahun, atau katakanlah seratus tahun. Selama periode waktu ini, kita harus segera menebus dosa-dosa kita. Jika kita tidak menebus dosa-dosa kita, kita juga tidak mau berbuat baik, tidak memperbaiki perbuatan kita yang salah, kita tidak mau berbuat baik bagi orang lain, maka kita tidak akan memperoleh kehidupan kekal.”
Menurut Zhang Jing, bahwa artikel ini tidak bisa dilihat dari sudut pandang materialistik, karena banyak hal yang tidak bisa dijelaskan oleh sains.
“Meskipun ada banyak hal yang membuat manusia kurang percaya, tetapi itu bukan berarti hal itu tidak ada, bukan berarti itu bukan fakta. Tetapi itu dikarenakan jangkauan kognitif kita yang terbatas. Ketika kemampuan kognitif kita mengalami peningkatan sampai titik tertentu, mereka yang memiliki pemahaman akan menyadarinya, mempercayainya. Hal-hal tersebut tidak dapat dijelaskan secara konseptual, dari teori-teori ilmu pengetahuan, kecuali melalui teologi dan kepercayaan.”
Zhang Jing juga percaya bahwa mendukung Falun Gong berarti mendukung nilai-nilai universal.
Zhang Jing mengatakan : “Saya bukan seorang praktisi Falun Gong, tapi saya pikir para praktisi Falun Gong yang sedang memperjuangkan hak-hak dasar mereka itu perlu kita dukung. Hari ini kita mendukung praktisi Falun Gong yang sedang memperjuangkan hak-hak mereka. Itu setara dengan mendukung hak diri kita sendiri. Karena kita semua ingin memperjuangkan hak asasi manusia, hak dan kepentingan dasar kita yang merupakan nilai universal, yang adil. Konsep manusia akan diubah melalui fakta. Kami yang sebelumnya tidak percaya mengenai perlakuan keji yang dialami para praktisi Falun Gong di Tiongkok. Sekarang kami bisa percaya. Memang benar, agak sulit untuk menjelaskan hal ini kepada orang lain, bahkan kadang-kadang membuat orang frustasi. Tidak ada orang yang mau mendengarkan, dan orang mungkin juga tidak mempercayainya. Namun pada akhirnya, fakta membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh praktisi Falun Gong itu tidak sia-sia. Mereka telah melakukannya dengan sangat baik.” (sin)