NTD
Menyusul pengungkapan balon mata-mata Tiongkok, sebuah pangkalan rahasia di gurun barat laut Tiongkok telah terungkap, dengan sebuah pesawat terbang besar yang dikembangkan oleh militer Tiongkok terlihat di pangkalan tersebut untuk pertama kalinya.
Pada 1 Mei, CNN melaporkan bahwa para ahli kedirgantaraan mengatakan bahwa gambar-gambar tersebut diambil tiga bulan sebelum balon mata-mata Tiongkok ditembak jatuh di lepas pantai South Carolina, menunjukkan sebuah pesawat yang lebih serbaguna dan dinamis dari yang pernah dilihat atau diketahui sebelumnya.
Gambar-gambar ini, yang diambil oleh perusahaan pencitraan satelit AS BlackSky pada November 2022, menunjukkan balon udara dengan panjang sekitar 100 kaki (30,5 meter) di tengah-tengah landasan pacu sepanjang hampir 1 km di pangkalan militer di padang pasir barat laut Tiongkok.
CNN menunjukkan gambar-gambar itu kepada sejumlah pakar penerbangan, yang mengonfirmasi bahwa gambar-gambar itu menunjukkan pesawat dan landasan pacu, serta hanggar pesawat yang sangat besar dengan panjang hampir 900 kaki.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Jamey Jacobs, direktur eksekutif dari Oklahoma Institute of Aeronautics and Astronautics, mengatakan bahwa kapal udara seperti ini dapat digunakan sebagai “kapal selam langit” dan tampaknya memiliki kemampuan pendorong dan navigasi khusus yang memungkinkannya untuk melayang di atas suatu area dalam waktu yang lama.
CNN menghubungi sejumlah pejabat kongres dan pemerintah AS yang akrab dengan intelijen Tiongkok, tetapi mereka tidak mau berbicara secara langsung tentang pangkalan atau pesawat tersebut.
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika Serikat menolak berkomentar tentang ancaman apa yang diwakili oleh pesawat itu terhadap persenjataan Tiongkok. Dia mengatakan bahwa karena pesawat itu terlihat, Pentagon akan menyadari keberadaannya karena memungkinkan untuk melacak informasi tentang objek tersebut melalui citra satelit.
Eli Hayes, seorang peneliti yang telah mempelajari program kapal udara Tiongkok selama bertahun-tahun, mengatakan kepada CNN bahwa kehadiran kapal udara di fasilitas militer Tiongkok menandai pergeseran signifikan dalam teknologi dan penelitian kapal udara Tiongkok yang berarti kapal udara tidak lagi menjadi perangkat sipil.
The Wall Street Journal juga mengungkapkan pada Februari bahwa sebuah lempengan beton segi delapan di padang rumput yang belum tersentuh di Mongolia Dalam, merupakan tempat peluncuran balon Tiongkok. Sebuah pencarian oleh para penggemar cuaca Barat mengonfirmasi bahwa lokasi peluncuran balon tersebut terletak di Siziwang Banner, Mongolia Dalam, tiga mil sebelah timur kawasan wisata padang rumput Gegen Tara.
Pada akhir Januari, balon mata-mata Tiongkok menyerbu wilayah udara AS, menyebabkan keributan, dan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken membatalkan kunjungannya ke Tiongkok. Militer AS mengirim pesawat tempur pada 4 Februari untuk menembak jatuh balon mata-mata di atas perairan Carolina selatan, dan menyelamatkan puing-puing balon untuk penyelidikan dan penelitian.
Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa balon yang jatuh adalah bagian dari operasi pengawasan ekstensif oleh militer Tiongkok. Program balon pengintai telah berjalan selama beberapa tahun dan melibatkan lima benua untuk mengumpulkan informasi militer dari berbagai negara. Tiongkok berpendapat bahwa itu adalah “kapal udara sipil yang mengumpulkan data cuaca.”
Sebelumnya, CNN mengutip seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang mengatakan bahwa balon udara tersebut mampu melakukan operasi pengumpulan sinyal intelijen dan produsen balon udara tersebut terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.
Pejabat pemerintah AS mengatakan pada Februari bahwa balon mata-mata Tiongkok yang jatuh memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sinyal elektronik dan dilengkapi dengan perangkat penghancur diri yang dapat diaktifkan dari jarak jauh oleh Tiongkok.
Pada 11 Februari, AS memasukkan enam entitas Tiongkok ke dalam daftar hitam sebagai bagian dari kampanye untuk melawan balon mata-mata Tiongkok yang terbang di atas wilayah udara AS. (hui)
