AS Menjatuhkan Sanksi Kepada Perusahaan dan Individu Tiongkok dan Hongkong yang Membantu Iran Mengembangkan Rudal

oleh Gao Shan

Amerika Serikat mengumumkan pada Selasa (6/6/2023) bahwa mereka menjatuhkan sanksi kepada sekelompok individu dan perusahaan dari Iran, Tiongkok, dan Hongkong yang diam-diam membantu Iran mengembangkan rudal balistik.

Menurut berita yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan AS, bahwa jaringan internasional yang terdiri dari 7 orang individu dan 6 perusahaan yang terkena sanksi itu karena mereka telah “memfasilitasi pengadaan komponen dan teknologi sensitif dan kritis untuk badan-badan utama dalam pengembangan rudal balistik Iran, di antaranya termasuk Kementerian Pertahanan Iran dan afiliasinya”.

Di antara mereka yang dijatuhi sanksi kali ini termasuk Perusahaan Mesin Ringan Zhejiang yang berbasis di Tiongkok (Zhejiang Qingji). Dikabarkan bahwa perusahaan tersebut diduga menjual sentrifugal dan bahan lainnya ke perusahaan yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Iran.

Sanksi juga dijatuhkan kepada beberapa eksekutif dari perusahaan mesin ringan di atas dan perusahaan Lingoe Process Engineering Ltd. yang berbasis di Hongkong. Kementerian Keuangan AS mengatakan bahwa perusahaan itu adalah perusahaan samaran bagi perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam transaksi bisnis dengan Industri Kimia Parchin Iran dan P.B. Sadr.

Juga dikenai sanksi adalah perusahaan pelayaran Iran yang memfasilitasi pengangkutan transaksi.

Perusahaan Hong Kong Ke.Do International Trade dan Qingdao Zhongrongtong Trade Development Co. juga terkena sanksi karena mereka bersama-sama menjual logam non-ferrous penggunaan ganda senilai puluhan juta dolar kepada P.B. Sadr.

Seorang manajer bernama Wei Zunyi, seorang manajer bisnis bernama Qin Xutong, serta seorang akuntan bernama Gong Jiao yang terlibat dalam kesepakatan tersebut juga dikenai sanksi.

Beijing Shiny Nights Technology Development, perusahaan samaran dari Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran, juga dikenai sanksi karena pengadaan barang elektronik atas nama pengguna akhir Iran. Ghasem Haghighat, warga negara Iran yang tinggal di Tiongkok, ia adalah prinsipal dan pemegang saham perusahaan dan membantu menyelesaikan pembelian perusahaan tersebut.

Atase militer Iran di Beijing, Davoud Damghani, juga disebutkan terkena sanksi. Dia dituduh mengoordinasikan pembelian dari Tiongkok untuk pengguna di Iran.

Selain itu, sanksi yang diberikan itu juga meliputi larangan bagi individu dan perusahaan ini untuk memperoleh properti atau aset keuangan apa pun di Amerika Serikat dan mencegah perusahaan dan warga negara Amerika Serikat untuk berbisnis dengan mereka.

Menjelang sanksi ini dikeluarkan Kementerian Keuangan AS, Iran mengklaim bahwa militernya telah berhasil membangun rudal hipersonik yang mampu terbang 15 kali kecepatan suara. Iran telah menambahkan senjata canggih ke gudang senjatanya di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington terkait program nuklir Teheran.

Hubungan antara Amerika Serikat dan Iran berkembang semakin tegang di tengah protes anti-pemerintah di Iran, dan kemarahan Barat atas ekspor drone Iran ke pasukan Rusia yang menyerang Ukraina.

Brian E. Nelson, Wakil Menteri Keuangan AS untuk urusan terorisme dan intelijen keuangan, mengatakan bahwa AS akan terus memerangi jaringan yang melakukan pengadaan lintas batas ilegal yang dan secara diam-diam mendukung produksi rudal balistik Iran serta program militer lainnya.” (sin)

FOKUS DUNIA

NEWS