Lin Yi – NTD
Pada 29 Juni, para pemimpin Uni Eropa berkumpul di Belgia untuk menghadiri KTT Uni Eropa selama dua hari, dengan dampak pemberontakan “Wagner” terhadap perang Rusia-Ukraina sebagai topik utama diskusi.
Pada 29 Juni, para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa berkumpul di Brussels, Belgia, untuk menghadiri KTT Uni Eropa selama dua hari yang berfokus pada implikasi pemberontakan militer Wagner baru-baru ini.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkata : “Pemberontakan akhir pekan lalu menunjukkan bahwa ada keretakan dan perpecahan di dalam sistem Rusia. Pada saat yang sama, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan, karena ini adalah masalah internal Rusia.”
Beberapa pemimpin Uni Eropa juga memperingatkan bahwa pemberontakan ini menyoroti ketidakstabilan di Rusia dan potensi ancaman yang ditimbulkannya terhadap keamanan Eropa.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa Josep Borrell berkata : “Sekarang, kita harus khawatir tentang risiko yang ditimbulkan oleh stabilitas internal Rusia.”
Akibat dari pemberontakan ini masih harus dilihat. Sementara itu, Uni Eropa telah menegaskan bahwa mereka akan meningkatkan dukungannya untuk Ukraina.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berkata : Sangatlah penting untuk melipatgandakan dukungan kami untuk Ukraina, baik militer maupun finansial, dan sangat penting untuk tetap konsisten.
Fokus lain dari pertemuan tersebut adalah kemajuan Ukraina menuju keanggotaan Uni Eropa. Segera setelah perang, Ukraina mengajukan permohonan keanggotaan.
Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola menyatakan optimismenya bahwa Ukraina akan bergabung dengan Uni Eropa tahun ini.
Selama pertemuan dua hari ini, Presiden Ukraina Zelensky juga diharapkan untuk berbicara melalui sambungan video.
Selain perang di Ukraina, KTT ini juga akan membahas isu-isu seperti migrasi, keamanan ekonomi dan hubungan dengan Tiongkok. (Hui)