Dengan selusin kegiatan di luar ruangan yang meningkatkan kesehatan mental dan fisik anak Anda
Annie Holmquist
Ada pendapat yang mengatakan bahwa anak- anak di tahun 90-an adalah generasi terakhir yang memiliki masa kanak-kanak yang indah. Ini karena mereka bertumbuh sebelum tren digital seperti internet, ponsel cerdas, dan perangkat teknologi lainnya membombardir anak-anak generasi setelahnya.
Setelah menghabiskan sebagian masa kanak-kanak saya sendiri di masa-masa kejayaan yang saat ini sulit didapatkan tersebut, saya merasa agak sedih mengingat anak-anak zaman sekarang yang melewatkan kesenangan bermain di luar menikmati udara segar. Jika mereka melakukannya juga, kemungkinan mereka akan jauh lebih bahagia dan lebih kreatif — bahkan jika mereka dipaksa keluar sepanjang pagi dan diminta minum dari botol minum jika haus, seperti anak- anak masa lalu.
Jadi, karena bermain di luar ruangan dapat dikatakan sebagai masa lalu, berikut sejumlah ide yang dapat Anda perkenalkan kepada anak dan cucu Anda untuk membantu mereka merasakan secara langsung kejayaan menjadi anak-anak pada tahun 90-an atau anak-anak — generasi sebelumnya.
Permainan Klasik
Ajari anak Anda beberapa permainan klasik di halaman, seperti bermain sepak bola, gobak sodor gundu, lompat tali, atau bermain layangan. Bermain kasti — membuat mental dan fisik pemainnya terlatih.
Membangun Benteng
Entah membuat benteng yang permanen di bawah dahan pohon pinus, atau benteng temporer dengan tenda yang dibangun dari selimut dan meja, benteng adalah permainan paling menyenangkan bagi anak-anak karena mereka menciptakan ruang khusus untuk mereka sendiri. Terlebih lagi, bagaimanapun, permainan benteng itu bagus karena menumbuhkan kreativitas saat anak-anak mengubah barang-barang tidak terpakai menjadi semua jenis “bahan bangunan” yang berguna. Lagi pula, menciptakan sesuatu yang baru adalah kesenangan tersendiri.
Menggunakan Alat
Pendidik Carole Joy Seid mendorong orang tua untuk membuang alat-alat mainan dan memberikan alat-alat yang asli pada anak-anak. Melakukan hal itu akan mengajari mereka cara menggunakan sekaligus menangani alat dengan aman dan efektif—dan juga akan memberi mereka saluran kreatif dan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan praktis di masa depan.
Menanam Tanaman
Beri anak-anak kesempatan untuk mengotori tangan mereka dan memelihara beberapa tanaman, meskipun hanya di kotak kecil. Dengan melakukannya berarti melibatkan anak-anak Anda dalam apa yang penulis Wendell Berry sebut sebagai “ekonomi keluarga”, memberi mereka hadiah seperti “produktivitas lokal”.
Naik sepeda
Dulu, sepeda adalah “mobil anak”, yang memung- kinkan anak-anak menjelajah jauh dan luas. Kehidupan saat ini membuat kebebasan itu sedikit lebih sulit, tetapi biarkan anak-anak Anda memulai dari yang kecil, pertama-tama berkendara melewati satu blok, lalu mengitari blok, dan kemudian secara bertahap ke tujuan yang lebih jauh saat mereka menunjukkan tanggung jawab. Pelatihan ini akan membantu mengatasi ketakutan Anda dan ketakutan mereka.
Permainan papan (board games)
Ketika hari-hari di luar ruangan terasa sangat terik dan sulit mengeluarkan banyak energi, maka permainan yang cocok adalah permainan papan. Coba keluar- kan Monopoly, Ular Tangga, atau Scrabble dan tata di atas meja teras. Anak-anak masih akan mendapatkan udara segar tetapi tetap dapat mempraktikkan strategi daripada terus menerus menatap layar.
Mengecat Meja Taman
Memberikan tugas adalah salah satu obat terbaik mengisi kebosanan, tetapi tidak ada aturan yang melarang sebuah tugas menjadi menyenangkan! Hampir setiap anak terpesona oleh cat, jadi minta anak Anda mengenakan pakaian lama dan memberikan mereka kuas untuk mengecat barang yang mudah dicat seperti meja teras. Anak Anda akan bersenang-senang dan membantu keluarga dalam prosesnya.
Membaca Kisah Menarik
Sebelum mengajak anak-anak Anda ke luar rumah, bacakan beberapa cerita fiksi sejarah yang bagus untuk mereka. Kemungkinannya adalah, mereka akan menghidupkan kembali cerita tersebut sesaat setelah Anda membiarkan mereka bermain di luar, berperan sebagai Raja Arthur atau Ajisaka atau Patih Gadjah Mada.
Balon Air
Yang ini bonus karena tidak hanya menghibur anak-anak, tapi juga tetangga. Tetangga masa kecil saya mengakui bahwa mereka banyak terhibur melihat saya dan teman masa kecil saya melempar balon air ke udara dan kemudian coba menghancurkannya dengan kepala kami. (Percayalah, kedengarannya jauh lebih menyakitkan daripada yang sebenarnya—setidaknya untuk anak yang ulet!)
Kapur Trotoar
Dapatkan beberapa batang kapur trotoar yang besar dan kuat, dan biarkan anak-anak Anda mendekorasi jalan masuk atau membuat kisi-kisi untuk bermain jingkat. Untuk anak-anak yang lebih besar, sarankan mereka menulis pesan-pesan yang membesarkan hati orang lain yang sedang berjalan di sepanjang trotoar, menggambar atau menulis puisi yang telah mereka pelajari sebagai inspirasi. Saya salah satu dari orang dewasa yang benar-benar membaca pesan trotoar yang tidak terduga saat saya lewat, dan biasanya pesan itu membuat saya tersenyum.
Bermain Drama
Mintalah anak-anak Anda bermain di halaman belakang, biarkan mereka menggambar fiksi sejarah yang disebutkan sebelumnya. Anak-anak selalu suka menyajikan sesuatu dan meminta orang lain untuk menontonnya, dan persiapan akan membuat ide kreatif mereka mengalir. Pertimbangkan mengundang beberapa tetangga dekat untuk menonton, yang pada prosesnya kemungkinan akan memperkuat komunitas Anda.
Mengajak anak keluar rumah seringkali dipandang sebagai hal yang baik karena menjaga kewarasan Ibu atau Ayah sekaligus menjaga agar anak tidak bosan.
Namun yang sering kita lupakan adalah mengajak anak kita keluar rumah membuat mereka sehat, baik secara fisik maupun mental. Misalnya, karya klasik anak-anak “The Secret Garden” menjelaskan bagaimana udara segar dan olahraga membuat Mary kecil “tidak terlalu ‘berlawanan’” dan siap untuk “melakukan hal-hal baru”. Demikian pula, Thomas Jefferson merekomendasikan aktivitas di luar ruangan karena “tubuh yang kuat membuat pikiran menjadi kuat”.
Jadi ajarkan pada anak-anak Anda kegembiraan generasi sebelumnya dengan bermain di luar. Siapa tahu? Itu mungkin saja menjadi kunci untuk membantu mereka mengatasi kesehatan mental dan perjuangan akademis yang tampaknya terus-menerus mengganggu generasi yang akan datang.
Annie Holmquist adalah komentator budaya, berasal dari jantung Amerika yang menyukai buku klasik, arsitektur, musik, dan nilai-nilai. Tulisannya dapat ditemukan di Annie’s Attic on Substack.