EtIndonesia. Dinosaurus, makhluk luar biasa dan kuat yang menguasai planet kita jutaan tahun yang lalu, selalu menjadi objek daya tarik dan studi bagi para ilmuwan dan pecinta dinosaurus. Tetapi bagaimana jika kami memberi tahu Anda bahwa dinosaurus tidak punah jauh sebelum manusia berakal muncul, tetapi hidup berdampingan dengannya dalam periode waktu yang sama?
Spekulasi semacam itu dipicu oleh lukisan gua yang ditemukan di gua-gua di seluruh dunia yang menggambarkan manusia di samping hewan besar yang sangat mirip dengan dinosaurus.
Dari Australia hingga Peru, dari Amazon hingga Pegunungan El Toro, gambar-gambar di dinding gua ini sangat jelas dan detail.
Misalnya, gambar yang ditemukan di cekungan tropis Amazon memperlihatkan seekor dinosaurus yang dikelilingi oleh manusia. Di Pegunungan El Toro, gambar dinosaurus ditemukan berdiri dengan leher menjulur untuk memakan daun di dahan atas pohon. Fakta-fakta ini tampaknya menjadi bukti konklusif dinosaurus dan manusia hidup berdampingan pada waktu yang sama.
Tapi itu belum semuanya. Relief dasar kuno yang ditemukan di berbagai belahan dunia juga menggambarkan dinosaurus. Misalnya, Anda bisa melihat gambar dinosaurus di dinding kuil di Tiongkok. Bas-relief dengan dinosaurus di Provinsi Hongshan, Tiongkok diperkirakan oleh para ilmuwan setidaknya berusia 4.000 tahun. Bagaimana orang bisa menggambarkan dinosaurus di dinding kuil, jika sudah punah jauh sebelum manusia muncul? Ini adalah misteri yang belum terpecahkan.
Agar dinosaurus menjadi bagian seni yang lazim di banyak budaya yang berbeda, orang-orang yang melihat dinosaurus pasti masih hidup pada saat relief dasar ini dibuat untuk memberi tahu keturunan mereka tentang keberadaan makhluk menakjubkan ini.
Tapi itu belum semuanya. Sudah di abad ke-5 SM, sejarawan kuno Herodotus menulis tentang “ular bersayap yang terbang melintasi langit”, yang sangat mirip dengan pterodactyl.
Dia menjelaskannya sebagai berikut: “Ada sebuah tempat di Arabia sangat dekat dengan Kota Buto, dimana aku pergi, setelah mendengar tentang beberapa ular bersayap; dan ketika aku tiba di sana, aku melihat tulang dan duri ular, dalam jumlah yang tidak dapat dijelaskan. Bentuk ular itu seperti ular; tetapi ia memiliki sayap tanpa bulu, dan menyerupai sayap kelelawar.” Deskripsi ini sangat mirip dengan pterodactyl, salah satu dinosaurus paling terkenal.
Ini hal yang aneh. Menurut gagasan modern tentang sejarah umat manusia dan planet kita secara umum, segala sesuatu berkembang secara bertahap selama jutaan tahun, dinosaurus menguasai dunia ketika belum ada manusia di atasnya, dan punah pada saat manusia muncul. Namun, semua artefak ini menunjukkan bahwa dinosaurus hidup berdampingan dengan manusia.
Mungkinkah cerita resminya salah? Mungkinkah planet dan umat manusia kita memiliki masa lalu yang jauh lebih misterius daripada yang kita sadari? Ini adalah pertanyaan yang membutuhkan penelitian dan studi lebih lanjut. Siapa yang tahu apa lagi yang mungkin disembunyikan sejarah kita?(yn)
Sumber: earth-chronicles