oleh Yu Liang
Kebakaran hebat terjadi di gedung berlantai lima di Johannesburg, ibu kota Afrika Selatan pada Kamis (31 Agustus), sedikitnya 73 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya terluka. Hingga kini, penyebab kebakaran sedang diselidiki.
Kebakaran terjadi di gedung berlantai lima di Johannesburg, kota terbesar di Afrika Selatan pada Kamis dini hari. Setidaknya 73 orang tewas dan lebih dari 40 lainnya terluka.
Seluruh bangunan dilalap si jago merah, asap tebal mengepul dan teriakan minta tolong terdengar jauh. Petugas pemadam kebakaran dan petugas medis bergegas menyelamatkan.
Kenny Bupe, seorang saksi mata kebakaran berkata : “Ada asap, orang-orang tercekik dan banyak orang meninggal karena asap tersebut.”
Beberapa korban mengatakan banyak orang yang tewas akibat asap tebal dan ada pula yang terpaksa melempar anak-anak mereka ke luar jendela.
Omar Foart, korban kebakaran di Johannesburg berkata : “Mertua saya memecahkan jendela dan melemparkan putri (saudara perempuan saya) ke luar dan orang-orang menangkapnya (di luar).”
Omar Foart menambahkan : “Saya kehilangan saudara perempuan saya. Saya kehilangan tiga saudara perempuan. Saya kehilangan segalanya, saya tidak membawa apapun saat keluar.”
Layanan darurat mengatakan tujuh korban tewas dipastikan adalah anak-anak, salah satunya baru berusia satu tahun. Saat ini, korban luka telah dikirim ke beberapa institusi medis untuk mendapatkan perawatan. Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan.
Seorang juru bicara Layanan Darurat Johannesburg Robert Mulaudzi mengatakan: “Pada tahap ini, jumlah orang yang pulih adalah 64 orang dan jumlah total orang yang terluka atau mengalami luka ringan atau sedang adalah sekitar 43 orang.”
Menurut laporan lokal, bangunan yang terbakar menampung sekitar 200 tunawisma. Karena bangunan ini sebelumnya ditinggalkan, maka bangunan tersebut tidak dirawat dengan baik dan keselamatan kebakaran tidak dapat dijamin.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berkata : “Saya berharap penyelidikan atas kebakaran ini akan memungkinkan masyarakat dan pihak berwenang mencegah tragedi serupa terjadi lagi.”
Hingga saat ini penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. (Hui)