Jumlah serangan terhadap pasukan AS telah meningkat sejak serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. Serangan Hamas itu menyalakan kembali konflik Israel-Palestina. Dalam 24 jam terakhir, telah terjadi empat serangan terhadap pangkalan militer AS di Irak.
NTD mengutip dari Central News Agency melaporkan bahwa pangkalan udara Al-Asad diserang oleh pesawat tak berawak dan roket pada 19 Oktober, dan sejumlah ledakan terdengar di dalam pangkalan tersebut. Pangkalan ini terletak di provinsi Anbar, Irak barat, di mana terdapat pasukan AS dan pasukan internasional lainnya yang ditempatkan.
Sumber-sumber mengatakan tidak jelas apakah serangan tersebut menyebabkan korban jiwa atau kerusakan lainnya. Militer Irak mengatakan bahwa mereka telah menutup area di sekitar pangkalan udara Al-Assad dan melancarkan operasi pencarian.
Polisi Irak mengatakan pada 19 Oktober bahwa pangkalan militer AS lainnya di dekat Bandara Internasional Baghdad juga terkena serangan roket, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Awal pekan ini, pasukan AS di Irak mencegah sejumlah serangan pesawat tak berawak. Selain itu, sebuah pesawat tak berawak menyerang pasukan AS di Suriah pada 18 Oktober, menyebabkan luka ringan, dan sebuah pesawat tak berawak lainnya ditembak jatuh. Ada juga alarm peringatan di pangkalan Angkatan Udara Assad di Irak, di mana seorang kontraktor sipil meninggal dunia karena serangan jantung.
“Saya tidak akan memperkirakan kemungkinan tindakan tanggapan terhadap serangan ini, tetapi saya dapat mengatakan bahwa kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela pasukan AS dan koalisi dari ancaman apa pun,” ujar juru bicara Departemen Pertahanan AS Patrick Ryder kepada media pada 19 Oktober.
Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS yang berlayar di dekat Yaman mencegat rudal dan beberapa drone pada 19 Oktober. Ryder mengatakan bahwa senjata-senjata ini diluncurkan oleh angkatan bersenjata pemberontak Houthi pro-Iran Yaman, tampaknya mungkin menuju Israel.
Kelompok bersenjata Irak yang bersekutu dengan Iran pekan lalu mengancam akan menargetkan kepentingan AS dengan rudal dan drone, jika pemerintah AS melakukan intervensi untuk mendukung Israel dalam perjuangannya melawan kelompok bersenjata Palestina Hamas di Gaza.
Terdapat 2.500 tentara AS yang ditempatkan di Irak dan lebih dari 900 dikerahkan di Suriah, negara tetangga Irak, untuk memberikan nasihat dan bantuan kepada pasukan lokal dalam perang melawan ISIS. Untuk diketahui, ISIS merebut sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah pada 2014. (Hui)