Pada Jumat (24 November) adalah hari pertama gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas, 24 sandera yang diculik oleh Hamas dibebaskan. Sementara itu, Israel membebaskan 39 tahanan Palestina. Selain itu, 12 sandera asal Thailand yang ditahan Hamas juga dibebaskan
Li Mei dan Mingyu – NTD
Tiga belas perempuan dan anak-anak yang disandera oleh Hamas akan dibebaskan pada Jumat setelah mediasi oleh banyak negara. Sebagai syaratnya, 39 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel juga akan dibebaskan. Pada saat yang sama, kedua belah pihak memberlakukan gencatan senjata selama empat hari.
“Pertukaran (sandera) akan dimulai pada pukul 04.00 sore, dan Israel menerima para sandera di titik penyeberangan Rafah,” kata Qadullah Fares, kepala Komite Urusan Tahanan Otoritas Palestina.
Keluarga sandera yang diculik di Israel menantikan kepulangan keluarga mereka.
Leora, ibu dari sandera Israel: “Saya berharap dia pulang secepatnya. Saya tahu dia ingin pulang, dan saya berharap itu terjadi secepatnya. Seluruh keluarga kami dan semua teman kami sedang menunggunya. “
Warga Yerusalem, Abu Imad Shabaneh: “Semua sandera Hamas (Israel) dapat kembali ke keluarga mereka. Inilah yang kami harapkan, dan kami berharap untuk hidup dalam perdamaian dan keamanan yang nyata.”
Berdasarkan perjanjian tersebut, 50 sandera Israel dan 150 tahanan Palestina akan dibebaskan dalam waktu empat hari. Saat ini, 60 truk yang membawa pasokan medis, bahan bakar dan makanan telah memasuki Gaza dari Mesir untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Presiden Mesir Abdel Fattah Al- Sisi: “Kami berharap dengan membebaskan lebih banyak sandera yang ditahan oleh Hamas, gencatan senjata akan diperpanjang dan lebih banyak bantuan akan diberikan.”
Militer Israel siap menyambut gelombang pertama sandera yang dibebaskan.
Seorang Letnan Kolonel Angkatan Udara Israel: “Hari ini adalah titik terang di ujung terowongan. Kami merasa sangat terhormat berada di sini pada momen penting ini. Kita semua bersama-sama melakukan hal ini.”
Militer Israel mengatakan bahwa helikopter angkut militer akan berpartisipasi dalam operasi repatriasi dan mungkin menerima sandera di bandara Mesir. Setibanya di Israel, para sandera akan menerima perawatan medis awal dan kemudian dibawa ke lima rumah sakit berbeda untuk berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Ambulans tiba di Pangkalan Udara Hazerim di Israel selatan pada hari Jumat.
Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.200 orang. Hamas juga menculik lebih dari 240 sandera, termasuk 26 warga Thailand. Pada Jumat, 12 sandera asal Thailand juga dibebaskan (Hui)