SURABAYA – Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan perawatan kecantikan dan kulit berbasis pendekatan estetika regeneratif, Miracle Aesthetic Clinic berinovasi dengan meluncurkan perawatan dengan menggunakan teknologi yang bekerja menggunakan radio frekwensi yakni ‘Miracle Dual RF Microneedling With Bio Exosome”.
“Estetika regenerative bukan hanya tentang mempercantik tampilan, tetapi juga memberikan kehidupan baru pada kulit. Tren kecantikan di tahun 2024 akan sangat dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya regenerasi kulit. Untuk itu Miracle Aesthetic Clinic berinovasi dengan memperkenalkan inovasi terbarunya ‘Miracle Dual RF Microneedling With Bio Exosome’ bagi pelanggan,” jelas dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM, CEO Miracle Group.
Dengan menggunakan radio frekwensi (Dual Wave yakni Continuous Wave dan Pulsed Wave), yang menimbulkan suhu hangat di dalam kulit hingga dapat menstimulasi kolagen dengan lebih baik. Perawaaatan ini dapat meregenerasi kulit, meningkatkan elastisitas dan menyamarkan tanda-tanda penuaan dengan terapi yang singkat (20 menit) nyaman, minimal downtime dan efek samping. Selain itu cocok untuk semua jenis kulit.
Continuous Wave Mode digunakan untuk perawatan pada kulit kepala dan rambut, kerutan dan stretch mark, bekas jerawat dan kulit yang kendur. Sedangkan Pulsed Wave Mode untuk perawatan jerawat, melisma, rosacea dan pigmentasi.
Terapi ini menggunakan jarum yang berukuran mikron (300 micron) yang akan bekerja pada lapisan kedua kulit yang berfungsi untuk menstimulasi kolagen (dengan panas dari gelombang radio frekwensi).
Selain itu sebuah terobosan dengan menggunakan Miracle Bio Exosome, yang bertujuan untuk meningkatkan regenerasi sel kulit, mempercepat penyembuhan luka, memberikan hasil yang alami dan tahan lama.
Setelah dilakukan terapi pada lokasi tertentu pada wajah maka untuk memaksimalkan hasil, akan diaplikasikan serum Bioexosome untuk menghidupkan kembali kulit.
Eksosom adalah EV (vesikel ekstraseluler) dengan kisaran ukuran diameter ~40 hingga 160 nm (rata-rata ~100 nm atau 1/100 sel) yang merupakan hasil endosomal. Eksosom diketahui mengandung komponen molekuler dari sel asalnya, termasuk DNA, RNA, lipid, metabolit, dan protein sitosol serta protein permukaan sel.
Fungsi eksosom memiliki peran dalam mengatur komunikasi antar sel.
Eksosom juga telah diketahui potensinya dalam pengobatan regeneratif. Eksosom memiliki berbagai sifat unggul sebagai agen terapeutik apabila dibandingkan dengan sel, yakni sintesis nanopartikel dan merupakan molekul tunggal. Keunggulan lainnya dalam regeneratif medicine adalah karena tidak memiliki nukleus pada eksosom, yang dapat menurunkan risiko terjadinya transformasi neoplastik; peningkatan stabilitas yang memungkinkan pengawetan jangka panjang; modifikasi permukaan yang lebih mudah dengan molekul target; dan kapasitas pemuatan untuk molekul-molekul kecil, protein-protein, serta RNA. Selain itu, eksosom juga dapat direkayasa dengan reseptor dan antibodi yang berbeda untuk mentransfer kargo terapeutik menuju sel dan jaringan yang spesifik. Karena eksosom dihasilkan dari sel, maka eksosom telah menunjukkan kemampuan biokompatibilitas yang sangat baik. Eksosom menampung berbagai jenis biomolekul yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada mekanisme terapeutik yang berbeda secara bersamaan. Eksosom dapat direkayasa untuk memberikan muatan terapeutik yang beragam, termasuk penggabungan RNA pendek, oligonukleotida antisense, agen kemoterapi, dan modulator imun dengan kemampuan untuk mengarahkan pengirimannya ke target yang diinginkan.
Beda Stem Cell dan Exosome, antara lain peran dan fungsi dari Stem Cell adalah berperan penting dalam pertumbuhan dan regenerasi jaringan. Sedangkan exosom membantu komunikasi antar sel. Karakteristiknya untuk Stem Cell adalah sel utama yang dapat berdifirensiasi dan membelah diri. Sedangkan exosom adalah Vesikel kecil. Aplikasi pada terapi, Stem Cell berfokus pada penggantian sel-sel yang rusak, contohnya penyakit parkinson, diabetes, penyakit jantung sedangkan exosom untuk diagnostik dan pengobatan kanker karena peran komunikatifnya
Pandemi Covid 19 mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Perawatan estetika sebagai bagian dari perawatan diri yang sehat. Merawat kulit dan penampilan sama dengan menjaga kesehatan, dimana perawatan estetik menjadi bagian penting di dalamnya. (amelia)