EtIndonesia. Agar tanaman di kebun bisa tumbuh subur kita perlu menyiramnya secara teratur. Meskipun cara menyiram tanaman tampaknya sederhana, namun kata ahli, banyak orang yang salah saat menyiram tanamannya, sehingga menyebabkan tumbuhan menjadi mati. Lalu, bagaimana cara menyiram tanaman yang benar ?
Menurut pemberitaan di media Inggris “Daily Mirror”, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa tanaman Anda terlihat layu dan hampir mati, padahal disirami air setiap hari. Hal ini bisa jadi karena cara penyiraman yang salah.
Sabrina, seorang pakar berkebun dan selebriti internet mengungkapkan suatu kesalahan yang lazim dilakukan orang saat menyiram tanaman. Bahkan dia sendiri juga melakukan kesalahan yang serupa.
Sabrina mengatakan bahwa, kesalahannya itu adalah menyiram tanaman dari bagian atas. Banyak orang menyiram tanaman tanpa berpikir lebih, pokoknya disiram dari bagian atas tanaman. Padahal cara ini bisa membuat tanaman menjadi sakit karena terinfeksi bakteri atau jamur.
Untuk memastikan sehatnya tanaman, katanya, Anda harus menyiram tanaman dari bagian pangkal tanaman agar daunnya tidak basah, yang dapat menyebabkan tanaman mati sebelum waktunya.
Sabrina juga merekomendasikan masyarakat untuk menanam tanaman marigold karena ia dapat menarik serangga yang bermanfaat dan membantu mengusir hama. Selain itu, masyarakat juga perlu membasmi hama atau serangga yang sering bersembunyi di bagian bawah daun. Jika Anda menemukan telur hama itu, sebaiknya dibersihkan.
Jika Anda menggunakan kiat-kiat ini, tambahnya, kiat-kiat ini dapat menghemat waktu dan uang serta “membantu membuat kebun Anda tampak asri”.
Bagaimana cara menyiram tanaman dalam ruangan ?
Majalah AS “Better Homes and Gardens” sebelumnya juga telah memperkenalkan cara menyiram tanaman dalam ruangan.
Aturan praktisnya, jika Anda melihat daun tanaman mulai layu, Anda sudah harus meluangkan waktu untuk menyiramnya, meskipun tidak dianjurkan sampai kondisi begini baru tanaman disiram air, karena saat ini tanaman yang sudah tidak segar kelihatannya kurang bagus.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya membiasakan diri untuk memeriksa tanaman dalam ruangan Anda setidaknya seminggu sekali untuk mengetahui apakah tanaman tersebut perlu penyiraman.
Cara terbaik untuk mengetahui apakah tanaman hias perlu disiram adalah dengan memasukkan jari Anda sekitar 2,5 cm ke dalam tanah pot untuk mengetahui apakah tanahnya kering atau basah atau lembap. Jika kering bisa langsung disiram, namun jika lembab atau basah bisa menunggu satu atau dua hari lagi dan sebaiknya ulangi lagi pemeriksaan.
Untuk tanaman yang lebih kecil dalam ruangan, Anda bisa mengangkat seluruh pot. Jika Anda merasakan ringannya, Anda bisa menambahkan air dan melihat seberapa beratnya, sehingga Anda bisa merasakan betapa beratnya seluruh pot bunga setelah tanah di dalam pot tersiram air.
Saat akan menyiram sebaiknya menggunakan air yang bersuhu ruangan. Air yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat menyebabkan kerusakan akar tanaman dalam ruangan. Kebanyakan air keran dapat digunakan untuk menyiram tanaman dalam ruangan.
Karena sebagian besar akar tanaman dalam ruangan berada dalam tanah, sehingga Anda jangan asal membasahi permukaan tanah saat menyiram. Anda perlu menuangkan air sampai sisa air keluar dari lubang drainase yang berada di dasar pot.
Jika pot bunga Anda diletakkan di atas alas, terkadang tanah di dalam pot akan menyerap lebih banyak air, jadi 10 menit setelah Anda menyiram, pastikan untuk membuang air yang menggenangi alas tersebut untuk mencegah agar akar tanaman dalam ruangan tidak menyerap terlalu banyak air sehingga terjadi pembusukan akar.
Cara lainnya adalah dengan menuangkan air ke dalam bantalan dan membiarkan tanah di dalam pot menyerap air melalui lubang drainase di bagian bawah. Anda bisa terus menuangkan air hingga tanah tidak lagi menyerap air. Cara ini cocok untuk tanaman yang tidak suka batangnya basah, seperti kaktus, sukulen, dan viola Afrika. (sin/yn)