Hizbullah Mengintensifkan Serangan ke Israel, AS Mendesak Penyelesaian Konflik Lewat Jalur Diplomasi 

oleh Yi Jing

Dengan meningkatnya ketegangan di Israel utara, Amerika Serikat mendesak Israel untuk menghindari eskalasinya konflik dengan Hizbullah melalui jalur diplomatik.

Belakangan ini, Hizbullah Lebanon terus mengintensifkan serangan misilnya ke Israel utara. Hari Selasa (25 Juni) Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyatakan keprihatinannya kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas meningkatnya konflik di kawasan.

Austin mengatakan : “Perang antara Israel dan Hizbullah dapat dengan mudah berubah menjadi perang regional dengan konsekuensi yang mengerikan bagi Timur Tengah.”

Austin menekankan bahwa diplomasi adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi perang.

“Oleh karena itu, kami sedang mencari kesepakatan diplomatik yang akan mengembalikan ketenangan abadi di perbatasan utara Israel dan memungkinkan warga sipil di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon untuk kembali ke rumah dengan selamat”, ujar Austin.

Yoav Gallant menyatakan kesediaan Israel untuk mencapai kesepakatan diplomatik, namun juga menekankan bahwa perlu juga bersiap untuk menghadapi berbagai kemungkinan situasi yang terjadi.

Yoav Gallant mengatakan : “Saya  di sini justru untuk membahas bagaimana mencapai tujuan kita bersama, yakni memastikan keamanan Negara Israel dan memperkuat hubungan antar kita (dengan Amerika Serikat)”.

Perdana Menteri Israel Netanyahu baru-baru ini secara terbuka menyatakan bahwa pertempuran sengit antara tentara Israel dengan Hamas di Gaza akan segera berakhir. Setelah itu, Israel dapat memindahkan sebagian pasukannya ke utara.

“Pertama, untuk pertahanan. Kedua, memulangkan warga yang dievakuasi. Jika dimungkinkan, kami akan melakukannya secara diplomatis. Jika tidak, kami akan melakukannya dengan cara lain”.

Pada hari Selasa, pertempuran antara Israel dengan Hizbullah masih terus berlanjut, rekaman video menunjukkan, gumpalan asap tebal membubung tinggi di kota Kraya, Lebanon selatan.

Sejak pecahnya perang Hamas – Israel, Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Iran telah menyerang sasaran di Israel. Konflik antara kedua pihak telah berlangsung selama lebih dari 8 bulan terakhir. (sin)