Jet Tempur yang Dikembangkan Bersama oleh Pakistan dan Tiongkok Jatuh, Media Pakistan Bungkam

oleh Li Zhaoxi

Awal bulan ini, sebuah jet tempur Joint Fighter (JF-17 Thunder Block 2) Pakistan jatuh di Distrik Jhang, Provinsi Punjab, meskipun media arus utama Pakistan dan Angkatan Udara tetap bungkam atas insiden tersebut. Produsen kursi lontar Martin-Baker secara tak sengaja  membenarkan kabar tersebut.

Martin-Baker menulis di media sosial “X” pada 11 Juni : “Hari Rabu, 5 Juni, sebuah jet tempur JF-17 Blok 2 Angkatan Udara Pakistan jatuh di dekat Distrik Jhang. Pilot yang menggunakan kursi Martin-Baker PK16LE berhasil melontarkan diri dari pesawat”.

Jet tempur JF-17 adalah kekuatan utama Angkatan Udara Pakistan (PAF). Jet tempur yang dikembangkan bersama oleh Kompleks Penerbangan Pakistan dan Grup Industri Pesawat Terbang Chengdu Tiongkok ini bermesin tunggal, ringan, dan serbaguna.

Saat ini, Angkatan Udara Pakistan mempunyai sekitar 150 unit JF-17 yang beroperasi, namun menurut laporan yang diterbitkan oleh Sputnik India, bahwa sebagian besar dari mereka dilarang terbang.

Menurut data yang dirilis oleh “Aviation Safety Network”, ini adalah kecelakaan kelima yang dikonfirmasi terjadi pada jet tempur yang dikembangkan bersama antara Tiongkok dengan Pakistan dalam 13 tahun pelayanannya. Sementara itu, pesawat JF-17 HAL Tejas asal India, hanya mengalami satu kali kecelakaan dalam hampir 8 tahun pelayanan.

Pakar India menganalisis kemungkinan masalah yang ada pada jet tempur JF-17 Thunder :

Masalah perawatan mesin

Mesin RD-93 yang dipasok Tiongkok dan digunakan oleh JF-17 telah menyebabkan masalah operasional serius bagi Angkatan Udara Pakistan. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh SP Aviation pada 2023, 40 jet tempur JF-17 Blok 1 dan 2 dilarang terbang karena tidak layak terbang, karena sejumlah besar mesin mengalami retakan pada baling-baling pemandu, nozel knalpot, dan penstabil api.

Pada tahun 2021, pensiunan Marsekal Angkatan Udara India Anil Chopra berbicara mengenai JF-17 yang mutu mesinnya rendah. Ia mengatakan bahwa mesin jet tempur Tejas India jauh lebih andal.

Hambatan dan kelemahan teknis lainnya

Menurut analisa dari Kolonel Angkatan Udara India DK Pandey, JF-17 tidak cocok untuk misi pertahanan udara karena kecepatan transmisi data dari tautan data Link-17 yang dikembangkan secara independen terlalu rendah. Karena ketidakmampuannya untuk berintegrasi dengan Link-16 dari F-16 Pakistan, sehingga pesawat tempur ini memiliki interoperabilitas yang terbatas.

Jet tempur JF-17 tidak memiliki radar beyond visual range (BVR) atau radar intersepsi udara yang efektif, selain itu, jet tempur tersebut juga menunjukkan kinerja buruk selama “Operasi Sanggahan Cepat” pada 27 Februari 2019.

Pada 27 Februari 2019, Angkatan Udara Pakistan (PAF) melancarkan 6 kali serangan udara ke berbagai lokasi di Jammu dan Kashmir yang dikuasai India. Serangan udara tersebut merupakan bagian dari operasi militer PAF yang diberi nama sandi “Operasi Sanggahan Cepat”, dengan tujuan untuk membalas serangan Angkatan Udara India ke Balakot pada 26 Februari 2019. 

Pada saat itu, pilot India secara efektif menghentikan JF-17, dan semua bom Range Extension Kit (REK) yang diluncurkan Angkatan Udara Pakistan gagal mengenai sasaran.

JF-17 juga memiliki banyak kelemahan serius, seperti daya tahan yang rendah, akurasi yang buruk, radar intersepsi udara yang tidak dapat diandalkan, daya dukung muatan yang rendah, masalah pemeliharaan dan keandalan pesawat yang rendah, serta banyak modul yang sering mengalami gangguan.

Meski jet tempur JF-17 menuai banyak kritik, namun Angkatan Udara Pakistan nampaknya tetap percaya diri dengan kemampuan tempurnya. Bahkan mengikutsertakan jet tempur versi terbarunya, yakni JF-17 Block 3 dalam Dubai Air Show pada  November 2023

Versi terbaru dari jet tempur ini telah bergabung dengan Angkatan Udara Pakistan pada  November 2023. Angkatan Udara Pakistan memuji pesawat ini karena dilengkapi dengan avionik tercanggih, persenjataan yang ditingkatkan, dan sistem peperangan elektronik canggih, dengan kemampuan manuver yang sangat baik, jangkauan yang lebih luas, dan kemampuan tempur yang lebih baik. (sin)