Bandara di Linyi, Shandong, Tiongkok Terendam Banjir Besar Akibat Hujan Lebat, Pembukaan Pintu Air Bendungan Menuai Kritik 

Luo Tingting/ Zhu Xinrui

Linyi, Provinsi Shandong, Tiongkok dilanda hujan lebat pada Minggu (7/72024).  Daerah perkotaan tertutup air seperti  lautan, banyak kendaraan hanyut dan bandara juga terendam banjir. Setelah hujan lebat, pintu bendungan di Linyi dibuka, memicu kritik di Internet, “Berapa banyak lagi rumah yang terendam banjir?”

Linyi Menjadi Lautan Luas dan Warga Terjebak  

Pada pukul 04:41 dini hari, Observatorium Meteorologi Shandong Linyi mengeluarkan peringatan badai hujan merah. Hujan deras lebih dari 100 milimeter dalam tiga jam telah terjadi di Phoenix Ridge, Shengzhuang dan Distrik Tengah ke-29 di wilayah perkotaan.

Beberapa netizen memposting foto di media sosial yang menunjukkan Bandara Linyi di Provinsi Shandong dilanda banjir.

(gambar Weibo)

Video yang diposting online menunjukkan bahwa kawasan perkotaan Linyi terendam banjir parah dan hamparan air  luas membentang. Peringatan lalu lintas memperingatkan warga,  “Jangan melanjutkan perjalanan, kedalaman air sudah mencapai ketiak (tinggi dada).” 

Banyak mobil terendam air dan mati mesin di jalan, dengan beberapa bagian jalanan airnya mencapai atap mobil. Beberapa orang tidak sempat melarikan diri dan duduk di bagasi mobil mereka, menunggu bantuan penyelamatan.

Banyak komunitas warga terendam banjir. Garasi bawah tanah Komunitas Yihe Yili terendam banjir.  Bahkan, pintu masuk garasi terendam air. 

Beberapa jalur kereta api dan jalan raya di Linyi ditutup sementara, lebih dari 60 jalur bus di kota tersebut ditangguhkan. Pihak berwenang meminta warga untuk tidak keluar rumah kecuali diperlukan.

(tangkapan layar video digabungkan menjadi gambar)

Sebuah video memperlihatkan beberapa warga memilih menikah di hari yang sama, namun di luar dugaan dihadang hujan deras dan banjir. Ada prosesi tetap berlangsung di jalan, semua orang mengenakan kostum kuno dan membawa kursi  dan berjalan melewati air di jalan yang mencapai betis mereka. Netizen daratan Tiongkok bercanda: “Ini adalah putri Raja Naga.” Lainnya juga meninggal kan pesan :  “Tidak peduli apa yang terjadi, kita akan selalu bersama!”

Ada juga video yang menunjukkan bahwa pada 7 Juli, setelah hujan lebat, bendungan karet No. 1 di Asia di Linyi membuka pintu air. Pada saat yang sama, bendungan Sungai Yi, Sungai Shu, dan Sungai Qi semua pintu airnya dibuka.

Netizen berkomentar dengan menulis: “Tidak ada air yang dikeluarkan saat terjadi kekeringan, tetapi air dikeluarkan saat hujan deras. Inilah gunanya bendungan besar.”

“Kalau pintu air dibuka, kampung halaman saya akan kebanjiran. Saya sudah mengeluarkan pemberitahuan untuk mengungsi kapan saja.”

“Kekhawatiran utama saya adalah dengan pengaturan ini, apakah akan terjadi banjir lagi di kawasan Jembatan Selatan Cangshan?”

“Kamu sangat tidak bertanggung jawab di hilir. Berapa banyak rumah dan keluarga yang terendam banjir?”

“Aliran  di Linyi menimbulkan kerugian serius bagi masyarakat Ganyu. Warga Ganyu seketika memenuhi sungai dan parit. Kebetulan air pasang  dan banyak rumah yang terendam banjir.”

“Saya mendengar dari seorang pria dari Ganyu, bahwa kali ini bedungan Linyi mengeluarkan air dan menghanyutkan harta benda mereka di tepi sungai.”

“Setiap tahun kami membayar tagihan air dan para petani di ladang hampir tewas karena kekeringan. Kami memberi mereka hadiah untuk memohon agar mereka mengeluarkan air agar mengairi lahan pertanian.  Namun mereka membuat segala macam kesulitan dan menolak menyediakan air. Sekarang  terlalu banyak air, mereka takut mengambil tanggung jawab, sehingga mereka melepaskan air untuk membanjiri lahan pertanian dan membanjiri rumah petani.”

“Qufu, Sungai Si, hulu Bendungan Yanzhou Jinkou, juga dibuka pintu airnya untuk mengeluarkan air tadi malam. Beberapa pintu dibuka bersamaan. Air Sungai Si meluap dan rumah saya kembali terendam banjir. Semua barang milik saya hancur, terendam banjir dua kali dalam tiga tahun. Mengapa tidak membuka terlebih awal? Mengapa tidak membukanya secara bertahap? Sudahkah Anda mempertimbangkan keselamatan jiwa dan harta benda warga di hilir?”

China Central Broadcasting Network, pada 7 Juli mengklaim total kapasitas penyimpanan air dari 38 waduk besar dan menengah di Kota Linyi adalah 903 juta meter kubik, 63,7% lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.  Waduk melebihi batas ketinggian air, dan 269 waduk kecil membuka pintu air.  Ada akumulasi air di 77 tempat di wilayah perkotaan dan 62.660 hektar lahan pertanian di kota terkena dampaknya dan 1.939 orang langsung dievakuasi.

Para pejabat belum melaporkan apakah banjir tersebut menimbulkan korban jiwa. Pasalnya,  Partai Komunis Tiongkok selalu menyembunyikan besarnya bencana dan situasi yang sebenarnya masih harus diselidiki lebih lanjut. 

Bendungan Sishui di Shandong Menyebabkan Banjir, Jembatan hanyut  dan kota terendam banjir

Pada  7 Juli, dikabarkan bahwa sebuah bendungan jebol di Kabupaten Gu, Sishui, Jining, Provinsi Shandong. Desa tersebut kebanjiran dan penduduk desa langsung dievakuasi. Pejabat menyatakan, bukan tanggul yang jebol, melainkan pintu air.

Video yang diposting secara online menunjukkan terjadinya banjir di wilayah perkotaan Kabupaten Sishui. Banyak kendaraan yang hanyut akibat dilanda banjir besar. (Hui)