Pasangan di Thailand yang Telah Menikah Selama 70 Tahun Meninggal di Hari yang Sama, Berselang 2 Jam

EtIndonesia. Sepasang suami istri dari Provinsi Buriram, Thailand, yang telah saling mencintai selama 70 tahun, meninggal dunia pada hari yang sama, hanya berselang dua jam. Anggota keluarga, meskipun bersedih, percaya bahwa pasangan itu kini telah bersama.

Upacara pemakaman pasangan diadakan di Ban Trat Truan, Desa No. 4, Kecamatan Chumhet, Distrik Mueang Buriram, Provinsi Buriram. Keluarga meletakkan peti jenazah mereka berdampingan, dengan banyak penduduk desa yang mendengar berita tersebut menghadiri upacara tersebut.

Luean Kleerim, 61 tahun, putri pasangan itu, mengatakan bahwa orangtuanya sangat mencintai satu sama lain. Mereka selalu dekat dan terus berbicara. Mereka telah bersama selama 70 tahun dan memiliki 6 orang anak – 3 laki-laki dan 3 perempuan. Dia adalah anak ketiga. Dua kakak laki-lakinya telah meninggal dunia, meninggalkan seorang adik laki-laki dan dua adik perempuan.

Menurut keterangan dokter, Pram Kleerim, 90 tahun, dan istrinya, Jamlong Kleerim, 89 tahun, meninggal dunia karena usia tua pada tanggal 12 Juli. Sang suami meninggal dunia pada pukul 09 : 05 pagi, dan istrinyanya meninggal dunia pada pukul 11 : 35 pagi.

Sebelumnya, sang istri sakit parah dan dirawat di rumah sakit. Awalnya suaminya ingin menemaninya di rumah sakit, tetapi anak-anaknya melarangnya karena kondisinya yang lemah.

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, dokter mengizinkan sang istri untuk pulang. Ketika istrinya pulang , suaminya tampak sangat bahagia. Keduanya duduk berbincang, berpegangan tangan, dan terus-menerus menunjukkan perhatian satu sama lain.

Namun, karena takut tertular, keluarga tersebut memisahkan mereka, dengan ibu mereka tidur di kamar dan ayahnya di luar.

Pada tanggal 12 Juli pukul 09 : 05 pagi, ayah mereka meninggal dunia di luar. Ketika mereka memberi tahu ibunya: “Ayah telah pergi,” sang ibu dengan berlinang air mata meminta bantuan untuk memeluknya sekali lagi sebelum kembali ke kamarnya.

Sekitar pukul 11:30, kondisi sang ibu memburuk, dia mengalami kesulitan bernapas, dan meninggal dunia pada pukul 11:35.

Anak-anak dan cucu-cucu bersedih karena kehilangan kedua leluhur sekaligus. Namun, mereka merasa bahwa mungkin inilah saatnya bagi mereka, dan agak terhibur, percaya bahwa keduanya tampaknya telah saling memanggil secara spiritual dan sekarang berpegangan tangan di surga. (yn)

Sumber: khaosodenglish