Spanduk ala Jembatan Sitong, Beijing, Muncul di Jembatan Layang Hunan, Seruan Pengeras Suara : Singkirkan Xi Jinping

NTD

Sebuah video yang viral di Internet menunjukkan bahwa pada 30 Juli, spanduk ala Jembatan Sitong di Beijing muncul di jalan layang Kabupaten Xinhua, Loudi, Hunan, Tiongkok.  Selain spanduk juga pengeras suara yang menyiarkan slogan-slogan anti-komunis, menuntut kebebasan dan demokrasi, juga penyingkiran Xi Jinping. 

Terlihat dalam video, sebuah spanduk berwarna putih panjang dengan tulisan huruf merah tergantung di salah satu sisi jalan layang. 

Isi tuntutan yang tertera di atas spanduk pada dasarnya sama dengan isi spanduk di Jembatan Sitong, antara lain “Tidak mau hak istimewa selain kesetaraan, tidak mau blokade selain kebebasan, tidak mau kebohongan selain martabat, tidak mau revolusi kebudayaan selain reformasi, tidak mau ketua selain hasil pemilu, mau menjadi warga negara bukan budak …”.

Pada saat yang sama, ada pengeras suara di jembatan layang yang memutar rekaman suara berulang-ulang : “Kami ingin kebebasan, ingin demokrasi, kami ingin pemilihan umum ! Mogok kerja, mogok belajar, singkirkan diktator Xi Jinping !”

Berita tersebut menjadi viral di Internet. Hanya video relevan yang dapat dilihat online, tetapi belum terlihat ada berita lanjutannya.

Di platform sosial luar negeri, banyak orang memuji langkah ini dan menganggapnya sebagai “tindakan heroik”. 

Bahkan ada netizen yang meninggalkan pesan : “Pertama-tama yang perlu disingkirkan adalah Partai Komunis !” Yang lain berkomentar : “Hal seperti ini akan semakin sering terjadi di masa mendatang, tampaknya sisa hari bagi Partai Komunis semakin pendek !”

Video tersebut menunjukkan, masyarakat yang berada di bawah jembatan layang beraktivitas seperti biasa tanpa rasa panik, dan tidak ada yang memperhatikan slogan di jembatan layang tersebut. Beberapa netizen percaya bahwa di satu sisi ini mencerminkan ketidakpedulian masyarakat awam terhadap slogan-slogan yang berbau anti pemerintah, anti-komunis, tetapi di sisi lain ini mencerminkan keputusasaan masyarakat terhadap kepemimpinan Partai Komunis.

Pada 13 Oktober 2022, di Jembatan Sitong di Beijing, seorang pengunjuk rasa menggantungkan dua spanduk dan menyiarkan melalui pengeras suara ucapan yang menentang Xi Jinping. 

Pada saat yang sama, asap tebal dari ban yang dibakar membumbung tinggi untuk menarik perhatian orang yang lewat. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama “Insiden Jembatan Sitong”.

Dilaporkan bahwa pengunjuk rasa Peng Lifa (nama online: Peng Zaizhou) ditangkap secara diam-diam dan nasibnya belum diketahui hingga kini. Anggota keluarganya juga diawasi secara ketat oleh pihak berwenang. (sin)