Ukraina pada Minggu (18 Agustus) menyatakan bahwa pasukan mereka yang beroperasi di wilayah Kursk, Rusia, telah menghancurkan jembatan penting kedua. Selain itu, ledakan juga terjadi di dekat pembangkit nuklir di wilayah tersebut
Yu Liang – NTD
Pada Minggu 18 Agustus, setelah sirene serangan udara berbunyi, terjadi ledakan besar di kota Kurchatov, di wilayah Kursk, Rusia, tempat pembangkit nuklir berada. Kondisi kerusakan belum diketahui.
Pada hari yang sama, Angkatan Udara Ukraina merilis video yang menunjukkan bahwa pasukan Ukraina yang beroperasi di wilayah Kursk, Rusia, telah menghancurkan jembatan penting kedua untuk lebih mengurangi suplai pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina.
Media Rusia melaporkan bahwa jembatan ini melintasi Sungai Seim di dekat desa Zvannoye, dan serangan tersebut menggunakan rudal presisi yang disediakan oleh Amerika Serikat.
Pada Jumat sebelumnya, Ukraina menyatakan telah menghancurkan jembatan Rusia lainnya di Sungai Seim.
Militer Ukraina pada 16 Agustus juga untuk pertama kalinya merilis rekaman yang menunjukkan penyerangan di perbatasan wilayah Kursk, Rusia, pada 6 Agustus dini hari.
Kyiv mengklaim bahwa mereka telah merebut setidaknya 1.150 kilometer persegi wilayah Rusia dan 82 pemukiman.
Ini adalah invasi terbesar ke wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.
Kyiv berharap dengan serangan lintas perbatasan ini, mereka dapat mengalihkan kekuatan militer Rusia dari invasi ke Ukraina dan melindungi nyawa warga Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu mengungkapkan bahwa dalam seminggu terakhir, Rusia telah menembakkan 40 rudal, 750 bomber pemandu, dan 200 drone ke Ukraina. Sehari sebelumnya, dia menyatakan harapannya agar sekutu dapat mengizinkan pasukan Ukraina menggunakan lebih banyak rudal jarak jauh di dalam wilayah Rusia, untuk membantu militer Ukraina terus maju dan memperkuat posisinya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata, “Kemampuan jarak jauh pasukan kami menentukan masalah strategis paling penting dalam perang ini.”
Sebelumnya, sumber menyebutkan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk memberikan rudal jelajah jarak jauh kepada Ukraina pada musim gugur tahun ini, untuk bekerja sama dengan pesawat tempur F-16 Ukraina. (Hui)