Secret China
Dengan kemajuan pesat kecerdasan buatan (AI), ancaman terhadap pekerjaan manusia semakin meningkat. Baru-baru ini beredar rekaman suara dari Matt Garman, CEO Amazon Web Services (AWS), yang menunjukkan bahwa AI kemungkinan akan mengambil alih sebagian besar tugas pemrograman.
Eksekutif Senior Amazon Bocorkan Fakta: AI Segera Menggantikan “Pekerjaan Bergaji Tinggi Ini”
Laporan Business Insider pada 21 Agustus menyebutkan bahwa dalam rekaman yang bocor dari rapat internal, Garman berbicara tentang pandangannya mengenai AI, mengungkapkan bahwa para insinyur perangkat lunak mungkin perlu segera mengembangkan keterampilan baru karena AI akan mengambil alih banyak pekerjaan pemrograman.
Garman, yang baru menjabat sebagai CEO AWS pada Juni 2024, memperingatkan, “Saya tidak bisa memprediksi secara pasti, tetapi kira-kira dalam 24 bulan ke depan, atau sedikit lebih lama, sebagian besar pengembang mungkin tidak perlu lagi menulis kode.”
Ia mengatakan, bahwa “Menjadi seorang insinyur perangkat lunak pada tahun 2025 mungkin akan sangat berbeda dari seorang insinyur perangkat lunak pada tahun 2020.” Ia menjelaskan bahwa menulis kode adalah seperti berbicara dengan komputer, tetapi kemampuan sebenarnya adalah inovasi dan menciptakan sesuatu yang menarik bagi pengguna akhir.
Menurut Garman, pekerjaan pengembang perangkat lunak akan berubah, dan mereka harus lebih memahami kebutuhan pelanggan serta fokus pada hasil akhir, bukan hanya menulis kode. Business Insider menekankan bahwa komentar Garman bukanlah prediksi yang menakutkan, tetapi peringatan bagi insinyur perangkat lunak untuk beradaptasi dengan perubahan ini.
37% Perusahaan AS Telah Menggunakan AI untuk Menggantikan Karyawan
Sebenarnya, Amazon’s AWS telah memecat ratusan karyawan awal tahun ini. Menurut laporan Benzinga, sebuah situs berita teknologi, bahwa 37% perusahaan di AS telah menggunakan AI untuk menggantikan karyawan, dan 44% perusahaan memperkirakan AI akan menyebabkan PHK pada tahun 2024. Data ini menunjukkan dampak AI yang semakin meningkat terhadap pasar kerja, dan perlunya karyawan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang terus berubah.
Garman hanya memberikan saran dan bukan peringatan mengerikan bahwa pekerjaan insinyur perangkat lunak akan punah oleh AI. Dia optimis bahwa AI akan memberikan peluang lebih besar bagi pengembang untuk lebih kreatif, dan AWS – Amazon Web Services akan membantu karyawan meningkatkan keterampilan mereka dengan teknologi baru ini.
“Tidak Akan Ada Lagi Profesi Pemrogram dalam 5 Tahun”
Seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang melakukan PHK dan mengalihkan sumber daya ke pengembangan AI, komentar Garman tentang kemungkinan AI menggantikan pekerjaan manusia menjadi topik hangat. Sebelumnya, CEO Stability AI, Emad Mostaque, bahkan memperkirakan bahwa “dalam 5 tahun tidak akan ada lagi profesi pemrogram.”
Pendiri Microsoft, Bill Gates, pernah bertanya kepada CEO OpenAI, Sam Altman, apakah AI dan teknologi robot akan menggantikan pekerjaan buruh. Altman tidak langsung menjawab, tetapi mengatakan, “AI bisa sangat cepat mengubah pasar kerja bagi banyak pekerjaan buruh.”
Juru bicara AWS, Aisha Johnson, mengatakan kepada Business Insider bahwa komentar Garman menunjukkan bahwa pengembang memiliki peluang untuk mencapai lebih banyak dengan alat AI baru ini. Dia menekankan bahwa tidak ada indikasi bahwa peran pengembang akan berkurang.
Garman bukan satu-satunya eksekutif yang memprediksi bahwa pekerjaan pengembang bergaji tinggi akan digantikan oleh AI. CEO Nvidia, Jensen Huang, CEO Meta, Mark Zuckerberg, dan CEO Microsoft, Satya Nadella, juga pernah memprediksi transformasi peran pemrogram yang didorong oleh AI.
CEO Nvidia, Jensen Huang, pernah mengatakan, “Dengan adanya asisten pengkodean berbasis AI yang baru, sekarang semua orang bisa menjadi Programmer.” Nadella dari Microsoft juga berani memprediksi bahwa dengan akses yang lebih mudah ke teknologi AI, akan tercipta satu miliar pemrogram baru.
Elon Musk: AI Akan Mengambil Alih Semua Pekerjaan Manusia
Pada 23 Mei 2024, Elon Musk memperingatkan dalam konferensi teknologi VivaTech 2024 di Paris bahwa “kita semua mungkin tidak akan memiliki pekerjaan di masa depan. Bekerja mungkin akan menjadi salah satu ‘hobi’ manusia.” Namun, Musk juga menyatakan keyakinannya bahwa AI dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, sehingga membuat pekerjaan manusia tidak lagi diperlukan. Menurut Musk, ada kemungkinan 80% bahwa dengan kemajuan kecerdasan buatan akan membuat manusia memiliki semua yang mereka butuhkan tanpa harus bekerja.
Musk juga mempertanyakan, “Jika semua hal dapat dilakukan oleh AI dan robot, apa arti hidup Anda?” Meskipun begitu, Musk percaya bahwa manusia akan tetap menemukan peran mereka dalam dunia yang dikuasai oleh AI.
Saat ditanya oleh seorang reporter: Saya ingin tahu bagaimana meyakinkan masyarakat agar menyadari bahaya AI?
Musk menjawab: Ya, menurut saya ada bahaya tertentu dalam superintelligence digital. Seperti yang saya katakan sebelumnya, menurut saya masalah terbesarnya adalah ia harus menjalani pelatihan nyata yang ketat, dan harus dilatih agar memiliki rasa ingin tahu. Saya sudah lama mendengar banyak pembicaraan tentang keamanan AI.
Musk, di sisi lain, juga terang-terangan menyuarakan keprihatinannya terhadap kecerdasan buatan. Dia menyebut teknologi ini sebagai ketakutan terbesarnya. Dia menyebut Ian. Seri novel fiksi ilmiah “Culture” series karya Ian Banks adalah yang paling realistis dan “visi terbaik untuk kecerdasan buatan masa depan”. Dalam buku ini, Banks menggunakan perspektif fiksi utopis untuk menggambarkan masyarakat yang dijalankan oleh teknologi maju.
Pada 19 Juni 2024 di Festival Kreativitas Internasional Cannes Lions, Musk memprediksi bahwa perubahan besar akan terjadi di bidang ini dalam waktu dekat.
“Saya pikir ini akan menjadi revolusi besar. Tahun depan, Anda akan melihat kemajuan signifikan dalam AI, dan dalam 5 tahun, perubahan ini akan semakin mendalam. Perusahaan yang paling berhasil mengintegrasikan dan memanfaatkan teknologi AI akan menjadi pemenang,” kata Musk saat wawancara eksklusif dengan Mark Read, CEO WPP.
Di sisi lain, Musk mengatakan tujuannya menciptakan xAI dengan menggambarkannya sebagai ‘jika Anda tidak bisa mengalahkan mereka, bergabunglah dengan situasi mereka.’ Maksud Musk adalah saat ini pertarungan AI tengah dimulai, dan Musk bersedia bergabung dengan mereka. (Jhon)