Militer Rusia Melancarkan Serangan Mematikan ke Ukraina, AS Berencana Membantu Ukraina dengan Rudal Jarak Jauh

Pada  Selasa (3 September 2024), Rusia melancarkan serangan rudal paling mematikan tahun ini terhadap kota Poltava di Ukraina, menyebabkan lebih dari 300 orang tewas dan terluka. Pada hari yang sama, narasumber mengungkapkan bahwa Amerika Serikat kemungkinan akan memberikan rudal jelajah jarak jauh kepada Ukraina dalam beberapa bulan mendatang untuk melawan serangan militer Rusia

Yi Jing – NTD

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, “Berdasarkan informasi yang kami miliki saat ini, dua rudal balistik menghantam kawasan institusi pendidikan dan rumah sakit terdekat.”

Pada  Selasa, Rusia melancarkan gelombang serangan terbaru yang dahsyat terhadap Ukraina. Kota Poltava di Ukraina tengah mengalami kerusakan parah, dengan sedikitnya 51 orang tewas dan 271 orang terluka, menjadikannya serangan paling mematikan dalam perang tahun ini.

Rekaman menunjukkan sebagian gedung Akademi Komunikasi Militer hancur parah, dan tim penyelamat sedang berusaha mencari korban selamat di bawah reruntuhan.

Pada hari yang sama, Presiden Zelensky kembali mendesak sekutu untuk menyediakan sistem pertahanan udara dan rudal kepada Ukraina, serta menyatakan bahwa ini adalah kebutuhan mendesak.

Zelensky berkata, “Kami membutuhkan kemampuan serangan jarak jauh untuk melawan serangan Rusia, sekarang, bukan nanti.”

Sementara itu, pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Amerika Serikat diperkirakan akan mengumumkan pada musim gugur ini rencana untuk memberikan rudal jelajah JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile) kepada Ukraina, yang dapat menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

Para ahli militer menunjukkan bahwa rudal JASSM memiliki fitur siluman, dapat terbang di ketinggian rendah untuk menghindari sistem pertahanan udara, dan jangkauan serangannya lebih jauh dibandingkan sebagian besar rudal yang dimiliki Ukraina saat ini, mencapai 370 kilometer. Jika digunakan, rudal ini dapat memundurkan lokasi konsentrasi dan stasiun suplai Rusia sejauh ratusan mil, yang mana secara signifikan dapat mengubah dinamika strategis konflik tersebut.

Pejabat Amerika Serikat menyatakan bahwa setiap jet tempur F-16 Ukraina dapat membawa dua rudal JASSM. Pada saat yang sama, upaya sedang dilakukan agar JASSM dapat digunakan dengan pesawat tempur non-Barat.

Banyak yang percaya bahwa jika Amerika Serikat menyediakan rudal jarak jauh kepada Ukraina, maka hal ini dapat memaksa Amerika Serikat melonggarkan pembatasan penggunaan senjata Barat oleh Ukraina untuk menyerang target di wilayah Rusia. (Hui)