Video: Ukraina Meluncurkan Drone ‘Naga’ yang Menyemburkan Api dalam Serangan Terhadap Rusia

EtIndonesia. Rekaman dari Brigade Mekanik ke-42 menunjukkan senjata pembakar ini menuangkan zat tak dikenal ke hutan di wilayah Kharkiv, di mana diduga tentara Rusia bersembunyi.

Dalam minggu terakhir, pasukan Ukraina membagikan video drone yang terbang rendah, menyerupai naga dalam cerita rakyat.

Batalion serangan gunung ke-108 juga membagikan video lain, menyatakan bahwa pilot drone mereka telah menerbangkan drone ‘Naga’ di atas posisi Rusia.

Pada hari Senin (9/9), kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskyy, Andriy Yermak, memposting video yang menunjukkan drone tersebut di malam hari, dengan menambahkan: “Sebuah naga sungguhan.”

Sedikit yang diketahui tentang kemampuan drone ini. Apakah ini bagian dari program senjata rahasia Ukraina atau inovasi dari model yang sudah ada?

Cara kerja drone ‘Naga’ Ukraina

Ivan Stupak, ahli militer dan mantan perwira SBU, menggambarkan drone ini sebagai ‘teknologi mutakhir’. Dia mengatakan senjata ini lebih besar dari drone FPV (First Person View) dan memiliki empat baling-baling.

Dia menambahkan bahwa drone ini tampaknya lebih canggih daripada drone biasa dan kemungkinan akan digunakan lebih luas dalam beberapa bulan mendatang.

Menurut Stupak, laporan dari garis depan berbeda-beda tentang cara kerja drone ini dan zat mudah terbakar yang digunakan, sementara pemerintah Ukraina merahasiakannya.

Drone ini diperkirakan membawa zat yang disebut termit, yang terbuat dari serbuk logam dan oksida besi atau karat. Zat ini mampu membakar logam pada suhu sekitar 2.200°C.

Dampak senjata pembakar ini dalam perang

Bom jenis ini sangat berbahaya karena sulit dikendalikan, berbeda dengan bahan peledak konvensional. Drone ini bisa membakar dan merusak hampir semua material, termasuk kendaraan militer dan senjata.

Mereka juga bisa menghancurkan gudang persediaan dan bunker tempat tentara Rusia bersembunyi. Selain itu, zat yang dibawa oleh drone ini mematikan bagi tentara Rusia atau menyebabkan luka bakar yang parah.

Laporan dari AOAV (Action on Armed Violence) menyebut bahwa termit menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan baja, menjadikannya senjata efektif untuk melumpuhkan peralatan dan kendaraan.

Dr. Iain Overton, direktur eksekutif AOAV, memperingatkan bahwa penggunaan bom termit di daerah berpenduduk bisa menimbulkan korban sipil yang besar.

Perang psikologis

Selain kehancuran yang bisa ditimbulkan, penampakan cairan panas yang jatuh dari langit bisa menjadi senjata perang psikologis. Ahli militer Emil Kastehelmi menekankan bahwa dari sudut pandang psikologis, hal ini sangat menakutkan.

Kombinasi antara ketakutan akan drone dan serangan api yang tiba-tiba tanpa bisa dipadamkan dapat menyebabkan efek psikologis yang signifikan bagi tentara musuh. (yn)

Sumber: metro