Hizbullah Luncurkan Serangan Rudal ke Tel Aviv, AS Mendesak Solusi Diplomatik

oleh Zhao Fenghua dan Ming Yu, tim reporter New Tang Dynasty Television

Hizbullah Lebanon untuk pertama kalinya meluncurkan serangan rudal ke Tel Aviv, Israel. Militer Israel menyatakan bahwa mereka sedang memperluas serangan terhadap target-target militer Hizbullah dan bersiap untuk meluncurkan serangan darat. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mendesak semua pihak di Timur Tengah untuk mencari solusi melalui jalur diplomasi guna menghindari eskalasi lebih lanjut. 

Di tengah ketegangan hubungan antara Israel dan Hizbullah Lebanon, pada Rabu 25 September 2024, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di televisi.

“Kami bertekad untuk memastikan bahwa warga di bagian utara dapat kembali ke rumah mereka dengan aman. Kami sedang memberikan pukulan kepada Hizbullah yang tidak dapat mereka bayangkan,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Hizbullah menembakkan puluhan rudal ke wilayah Israel, salah satunya menargetkan Tel Aviv.

Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, menyatakan, “Ini adalah pertama kalinya teroris Hizbullah menembakkan rudal ke kota Tel Aviv. Syukurlah, rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara ‘David’s Sling’ dari Pasukan Pertahanan Israel.”

David Mencer, juru bicara pemerintah Israel, pada  Rabu juga mengkonfirmasi bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang menuju ke New York untuk menghadiri Majelis Umum PBB, di mana ia akan mendesak negara-negara untuk menekan Hamas agar membebaskan semua sandera.

“Tekan Hamas dengan segala cara untuk membebaskan sandera kami,  lakukan tekanan diplomatik pada Lebanon untuk mengusir Hizbullah ke belakang garis Sungai Litani,” katanya.

Pada hari yang sama, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel, Herzi Halevi, berbicara kepada pasukan, meminta mereka untuk bersiap menghadapi kemungkinan operasi darat.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel, Herzi Halevi, mengatakan, “Kami telah menyerang sepanjang hari. Ini adalah persiapan untuk kemungkinan operasi darat serta untuk terus melemahkan Hizbullah.”

Militer Israel pada  Rabu merilis video yang menunjukkan bahwa mereka telah menyerang sekitar 280 sasaran Hizbullah di Lebanon, termasuk gudang senjata dan peluncur roket di Lebanon Selatan.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, dalam konferensi pers pada  Rabu, mengatakan bahwa serangan Israel terhadap Lebanon telah menyebabkan sedikitnya 51 orang tewas dan 223 orang terluka.

Abiad memperkirakan bahwa serangan tersebut juga menyebabkan ratusan ribu penduduk Lebanon mengungsi.

Sementara itu, komunitas internasional menyatakan kekhawatiran atas eskalasi konflik yang terus meningkat.

Pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengadakan pertemuan dengan para pejabat senior Dewan Kerjasama Teluk (GCC) untuk membahas ketegangan di Timur Tengah.

“Risiko eskalasi di wilayah ini sangat serius, dan saya mengetahui kita semua sangat prihatin dengan masalah ini. Solusi terbaik adalah melalui diplomasi,” ujarnya.

Blinken menekankan bahwa upaya koordinasi antar pihak sangat penting untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, sambil mendesak semua pihak untuk bekerja sama guna mewujudkan gencatan senjata di Gaza.

“Kita semua harus terus mendesak setiap pihak untuk membuat keputusan yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan ini,” katanya. (hui)