Sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran terhadap Israel, pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa pada Jumat (11/10/2024), Amerika Serikat memperluas sanksi terhadap industri minyak dan petrokimia Iran, termasuk “Armada Bayangan” yang mengirim minyak ilegal Iran ke pembeli di seluruh dunia
Iran meluncurkan serangan rudal terhadap Israel pada 1 Oktober sebagai pembalasan atas tindakan militer Israel di Lebanon dan Gaza serta setelah Iran membunuh seorang pemimpin kelompok bersenjata Hamas. Israel bersumpah akan merespons tindakan Iran.
Dalam pernyataannya, Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa mereka sekarang “dapat memberlakukan sanksi terhadap siapa pun yang bertekad terlibat dalam industri minyak dan petrokimia ekonomi Iran.”
Mengutip laporan dari Reuters, Central News Agency melaporkan bahwa langkah AS ini menambahkan minyak dan petrokimia ke dalam perintah eksekutif yang menargetkan industri kunci ekonomi Iran, dengan tujuan mencegah pemerintah Iran memperoleh dana untuk mendukung program nuklir dan rudalnya.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan, “Langkah-langkah baru yang diumumkan hari ini juga mencakup tindakan terhadap ‘Armada Bayangan’ yang mengangkut minyak ilegal Iran kepada pembeli di seluruh dunia.”
Dia menambahkan, “Langkah-langkah ini akan membantu mencegah Iran memperoleh dana tambahan untuk mendukung program misilnya dan menyediakan dukungan bagi organisasi teroris yang mengancam Amerika Serikat, sekutu, dan mitranya.”
Biden menyarankan agar Israel mencari alternatif untuk menyerang ladang minyak Iran. Tiga sumber dari Teluk Persia mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara Teluk sedang melobi Washington untuk menghentikan Israel menyerang fasilitas minyak, karena mereka khawatir fasilitas mereka mungkin diserang oleh agen-agen Teheran jika konflik meningkat.
Departemen Keuangan AS juga menyatakan bahwa mereka telah membekukan aset 16 entitas dan 17 kapal yang terlibat dalam pengiriman produk minyak dan petrokimia untuk mendukung Perusahaan Minyak Nasional Iran.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengambil tindakan untuk memblokir aliran dana yang mendukung program senjata Iran serta dukungan terhadap “agen dan mitra teroris.”
Departemen Luar Negeri AS memberlakukan sanksi terhadap enam entitas yang terlibat dalam perdagangan minyak Iran dan membekukan aset enam kapal. (Hui)