Zhang Shuhui, seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di Jepang, mengadakan protes di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang pada Senin 12 Oktober 2024 pagi. Ia menuntut pembebasan bibinya, Zhong Fangqiong, yang ditangkap secara ilegal oleh pihak berwenang partai komunis Tiongkok (PKT). Zhang mendesak untuk segera membebaskan bibinya tanpa syarat
NTDTV Jepang di Tokyo
Zhong Fangqiong, yang berasal dari Chengdu, Sichuan, berusia 59 tahun dan mulai berlatih Falun Gong sejak tahun 1999. Pada 26 Juni, ia ditangkap oleh otoritas PKT secara ilegal.
Seorang anggota Dewan Kota Zushi di Jepang, Maruyama Haruaki, menyatakan simpati kepada keluarga korban, dan menyerukan pembebasan Zhong Fangqiong.
Dr. Anwar Tohti Bugda, mantan dokter bedah di Tiongkok, turut menyerahkan surat protes dan menyatakan bahwa setiap orang yang lahir di daratan Tiongkok memiliki hak untuk hidup secara adil dan bebas.
Zhong Fangqiong diketahui pernah menderita penyakit hemangioma bawaan yang tidak memiliki metode pengobatan yang efektif serta mengalami iskemia otak pada tahun 1997. Namun, setelah dua bulan berlatih Falun Gong, kondisi kesehatannya membaik dan sembuh.
Menurut Zhang Shuhui, keluarganya merasa takjub dan mendukung latihan Falun Gong karena selain kesembuhan, Zhong juga menjadi lebih tenang setelah berlatih. Namun, Zhong juga mengalami penyiksaan parah. Pada tahun 2002, ia ditahan di Hotel Baifurong di Chengdu, diinterogasi selama lima hari tanpa tidur, dan disiksa hingga lumpuh.
Baru-baru ini, di wilayah Kanto, Jepang, setidaknya tiga anggota keluarga praktisi Falun Gong ditangkap secara ilegal oleh otoritas PKT.
Kerabat mereka di Jepang terus mengusahakan pembebasan, dengan dukungan dari anggota parlemen dan orang-orang yang peduli terhadap keadilan.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual Tiongkok kuno yang mengajarkan prinsip-prinsip inti Sejati-Baik-Sabar, serta meditasi dan empat latihan berdiri dengan gerakan yang lembut.
Latihan ini dengan cepat mendapatkan popularitas di Tiongkok pada tahun 1990-an setelah diperkenalkan ke publik pada tahun 1992.
Pada tahun 1998, lebih banyak orang yang berlatih Falun Gong daripada anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT), menurut Falun Dafa Information Center yang berbasis di Amerika Serikat.
Lebih dari 100 juta orang Tiongkok mempelajari latihan ini, dibandingkan dengan 60 juta anggota PKT pada saat itu.
Partai Komunis Tiongkok memulai kampanye besar-besaran yang menargetkan Falun Gong pada tahun 1999. Pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, secara pribadi merencanakan, meluncurkan, dan menjalankan kendali atas kampanye tersebut meskipun para pemimpin senior lainnya menentang, karena “kecemburuan dan motivasi politik,” demikian Falun Dafa Information Center. Jiang berusaha untuk memberantas latihan damai dalam waktu tiga bulan.
Penganiayaan PKT terhadap praktisi Falun Gong hingga saat ini masih sedang berlangsung di Tiongkok. (Hui)