Hu Zonghan dan Liu Ziyin dari Taipei, Taiwan
Kementerian Pertahanan Republik Tiongkok pada Senin (14/10/2024) mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan situasi latihan militer Partai Komunis Tiongkok. Kementerian pertahanan Republik Tiongkok mengecam peningkatan ketegangan di kawasan oleh PKT, menekankan ambisi ekspansi globalnya serta sebagai upaya mengubah tatanan internasional.
Militer Republik Tiongkok melaporkan bahwa dalam latihan ‘Joint Sword-2024B’, hingga pukul 16.30 pada Senin 14 Oktober, sekitar 125 pesawat militer terdeteksi, mencetak rekor tertinggi dalam sehari, di mana 90 di antaranya memasuki zona respons. Ini termasuk pesawat tempur J-15 yang diluncurkan dari kapal induk Liaoning di perairan tenggara.
“Dari latihan-latihan sebelumnya, kami memahami bahwa pergerakan kekuatan mereka di wilayah latihan tersebut hanya sebagai isyarat, dan tidak mencerminkan lokasi sebenarnya dari kekuatan mereka. Hingga saat ini, kami mengonfirmasi bahwa tidak ada yang melanggar batas 24 mil laut,” ujar Letnan Jenderal Hsieh Jih-sheng (謝日升) dari Kantor Wakil Kepala Staf Umum untuk Intelijen Taiwan.
PKT menggelar latihan di sembilan area di sekitar Taiwan, termasuk enam lokasi di laut dan tiga di pulau-pulau terdekat, dengan dukungan 17 kapal militer dan 17 kapal penjaga pantai. Armada penjaga pantai PKT membentuk empat kelompok, dengan 12 kapal berkeliling Taiwan, termasuk kapal penjaga pantai 2901 yang berbobot 12.000 ton.
“Kapal penjaga pantai Tiongkok 2901, dengan bobot 12.000 ton, saat ini berada di perairan timur. Kami menggunakan kapal yang berbobot 600 ton, dan juga 35 ton boat untuk merespons. Kami mengombinasikan ukuran dan kecepatan, menjaga mobilitas dan fleksibilitas, sehingga kami memiliki keuntungan saat merespons kapal penjaga pantai,” ujar Wakil Direktur Biro Penjaga Laut Taiwan, Hsieh Ching-chin.
Militer Taiwan juga mengonfirmasi bahwa PKT telah menetapkan area latihan yang lebih dekat dengan pulau utama Taiwan, tetapi tidak terdeteksi ada kapal angkatan laut yang melanggar batas 24 mil laut.
Mengenai aktivitas angkatan roket PKT, militer menegaskan bahwa mereka mengawasi perkembangan tersebut. PKT menggabungkan aksi militer dengan serangan di area abu-abu, dan militer mengkonfirmasi bahwa jumlah serangan siber meningkat dua kali lipat dibandingkan rata-rata harian bulan lalu. (Hui)