Untuk Pertama Kalinya AS Serang Gudang Senjata Bawah Tanah Houthi dengan Bomber Siluman B-2

EtIndonesia. Laporan dari CNN menyatakan bahwa pada malam hari tanggal 16 Oktober, Angkatan Udara Amerika Serikat menggunakan bomber strategis siluman B-2 “Spirit” untuk melakukan serangan tepat sasaran terhadap kelompok bersenjata Houthi di Yaman, menghancurkan lima fasilitas penyimpanan senjata bawah tanah yang menyimpan senjata konvensional canggih.

Mengutip laporan CNN, bahwa pada Rabu malam 16 Oktober, Angkatan Udara Amerika Serikat menggunakan bomber strategis siluman B-2 “Spirit” untuk melakukan serangan tepat sasaran terhadap kelompok bersenjata Houthi di Yaman, menghancurkan lima fasilitas penyimpanan senjata bawah tanah yang menyimpan senjata konvensional canggih. 

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, mengkonfirmasi tindakan militer Amerika dan menyatakan dalam sebuah pernyataan resmi bahwa ini adalah demonstrasi unik yang menunjukkan bahwa Amerika mampu menargetkan fasilitas yang dihalangi oleh musuh kita, tidak peduli seberapa dalam fasilitas tersebut terkubur di bawah tanah atau seberapa kuat pertahanannya. 

Penggunaan bomber siluman jarak jauh B-2 menunjukkan kemampuan Amerika untuk melakukan tindakan global terhadap target ini kapan saja dan di mana saja jika diperlukan. Catatan menunjukkan bahwa ini adalah pertama kalinya Amerika menggunakan bomber siluman strategis untuk menyerang kelompok bersenjata Houthi di Yaman sejak situasi di Timur Tengah menjadi tegang. 

Austin menyatakan bahwa setelah lebih dari setahun kelompok Houthi menyerang kapal militer dan sipil Amerika serta internasional di Laut Merah dan Teluk Aden, serangan militer ini diluncurkan untuk “lebih lanjut melemahkan” kemampuan kelompok Houthi. Austin menekankan bahwa “kami akan terus menunjukkan kepada Houthi bahwa serangan ilegal dan sembrono akan menghadapi konsekuensi serius.”

Laporan tersebut mencatat bahwa meskipun Amerika sebelumnya telah berkolaborasi dengan Inggris dalam melancarkan serangan udara terhadap kelompok Houthi, serangan udara pada Rabu malam 16 Oktober itu  dilakukan sendiri oleh Amerika Serikat. Menurut Komando Pusat Amerika Serikat (USCENTCOM), aset Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika juga ikut serta dalam operasi ini.

Pasukan AS menargetkan beberapa fasilitas bawah tanah milik Houthi yang menyimpan berbagai komponen senjata yang digunakan Houthi untuk menargetkan kapal sipil dan militer di seluruh wilayah tersebut.

Ini menandai pertama kalinya AS menggunakan pesawat pengebom siluman strategis B-2 untuk menyerang Houthi di Yaman sejak awal kampanye AS. B-2 adalah platform yang jauh lebih besar daripada jet tempur yang selama ini digunakan untuk menargetkan fasilitas dan senjata Houthi, yang mampu membawa muatan bom yang jauh lebih berat. (jhn/yn)