Netanyahu Menyebut Hizbullah Mencoba Membunuh Dirinya, Bersumpah Akan Membayar ‘Harga Mahal’

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut serangan drone ke rumahnya sebagai upaya pembunuhan oleh Hizbullah, proksi Iran, dan bersumpah akan melakukan pembalasan

Tom Ozimek

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa serangan drone ke rumahnya di Israel utara adalah upaya pembunuhan oleh Hizbullah, proksi Iran, dengan menyebutnya sebagai “kesalahan besar” dan bersumpah bahwa para pelaku akan membayar “harga yang mahal.”

Drone tersebut menargetkan kediaman Netanyahu di kota pesisir Caesarea pada 19 Oktober, ketika dia dan istrinya sedang tidak berada di tempat, menurut juru bicaranya. Serangan ini, yang belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab, tidak menimbulkan korban.

Sebelumnya, militer Israel melaporkan bahwa sebuah drone telah diluncurkan dari Lebanon dan mengenai sebuah bangunan, meskipun target pastinya tidak jelas. Militer juga menambahkan bahwa dua drone tambahan yang melintasi wilayah udara Israel berhasil dicegat.

Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Netanyahu mengeluarkan peringatan, menuding Hizbullah, kelompok teroris Lebanon yang didukung Iran, sebagai pelaku.

“Upaya proksi Iran, Hezbollah, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah kesalahan besar,” kata pemimpin Israel tersebut. “Ini tidak akan menghalangi saya atau Negara Israel dari melanjutkan perang kami yang adil melawan musuh-musuh kami demi mengamankan masa depan kami.”

Netanyahu mengatakan serangan itu tidak akan dibiarkan tanpa tanggapan dan bahwa Israel tetap bertekad untuk mencapai semua tujuan dalam perangnya melawan Hamas.

“Saya katakan kepada Iran dan proksinya dalam poros kejahatan: Siapapun yang mencoba menyakiti warga Israel akan membayar harga yang mahal,” katanya. “Kami akan terus menghilangkan para teroris dan orang-orang yang mengirim mereka. Kami akan membawa pulang sandera kami dari Gaza. Dan kami akan memastikan warga kami yang tinggal di perbatasan utara kembali dengan selamat ke rumah mereka.”

Kementerian Luar Negeri Israel menggemakan pernyataan Netanyahu, menegaskan kembali tekad Israel untuk menetralisir ancaman teroris, mengembalikan sandera dari Gaza, dan memulihkan keamanan bagi komunitas-komunitas di utara.

Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel, mengutuk serangan drone tersebut, bersumpah akan melakukan pembalasan dan menegaskan bahwa militer Israel tidak gentar dalam misinya untuk menghancurkan Hamas.

Serangan drone ini memicu spekulasi di dunia maya bahwa hal ini mungkin merupakan respons terhadap kematian Yahya Sinwar, pemimpin tertinggi kelompok  Hamas, di tangan pasukan Israel.

Sinwar, yang berada di puncak daftar buronan Israel sejak serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke Israel, dibunuh pada 16 Oktober dalam operasi militer di Gaza. Militer Israel menyebut operasi tersebut sebagai puncak dari pengejaran selama setahun dan mengindikasikan bahwa Sinwar bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah Hamas.

Kematian Sinwar merupakan pukulan signifikan bagi Hamas, yang telah menjadi target aksi militer Israel sebagai respons terhadap serangan tahun lalu di Israel yang menyebabkan lebih dari 1.200 warga Israel tewas dan lebih dari 250 orang disandera, di mana sekitar 100 orang masih ditahan.

Netanyahu memuji eliminasi Sinwar sebagai perkembangan penting. “Kami telah menyelesaikan urusan dengan Sinwar; ini adalah momen penting dalam perang,” katanya.

Upaya pembunuhan terhadap seorang perdana menteri Israel yang sedang menjabat oleh proksi Iran adalah eskalasi yang jarang terjadi, yang mungkin menandakan kesiapan sekutu-sekutu Teheran untuk melakukan tindakan lintas batas yang lebih agresif. Iran telah lama mendukung Hizbullah sebagai sekutu strategis di kawasan dan telah menggunakannya sebagai jalur untuk operasi melawan Israel.

Insiden pada 19 Oktober ini terjadi hampir seminggu setelah serangan drone Hezbollah menewaskan empat tentara Israel dan melukai puluhan lainnya di sebuah pangkalan pelatihan militer di Israel utara, tidak jauh dari Caesarea, tempat rumah musim panas Netanyahu berada.

Reuters berkontribusi pada laporan ini.