Aktivitas Militer Tiongkok Meningkat Jelang Pemilu AS

EtIndonesia. Seiring dengan semakin dekatnya pemilihan presiden Amerika Serikat, Taiwan melaporkan peningkatan aktivitas militer oleh Tiongkok. 

Pada hari Minggu (3/11), Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan telah mendeteksi 37 penerbangan militer Tiongkok yang keluar ke laut, di mana 35 di antaranya melintasi garis tengah dan garis perpanjangannya menuju Pasifik Barat untuk melakukan pelatihan. Ini adalah hari kedua berturut-turut Taiwan melaporkan aktivitas serupa.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, sejak pukul 09:00 pagi hari Minggu, militer Taiwan telah mendeteksi total 37 penerbangan pesawat tempur utama dan pendukung, termasuk J-16, H-6, AWACS KJ-500, dan drone, yang keluar ke laut. Di antaranya, 35 penerbangan melintasi garis tengah dan garis perpanjangannya, melalui ruang udara barat daya, selatan, dan tenggara Taiwan menuju Pasifik Barat untuk melakukan pelatihan ‘navigasi jauh di laut’.

Kementerian Pertahanan juga menyatakan bahwa militer Taiwan menggunakan berbagai sarana pengawasan dan intelijen untuk secara ketat memonitor situasi, dan telah mengerahkan pesawat, kapal, dan sistem misil darat sebagai respons.

Pada hari Sabtu (2/11), Taiwan juga melaporkan aktivitas serupa. Kementerian Pertahanan mengatakan telah mendeteksi 20 penerbangan pesawat tempur utama dan pendukung, termasuk Su-30 dan KJ-500, serta drone yang keluar ke laut, di mana 11 di antaranya melintasi garis tengah dan perpanjangannya, masuk ke ruang udara utara, tengah, dan barat daya Taiwan, bekerja sama dengan kapal perang Tiongkok dalam ‘patroli kesiapsiagaan gabungan’.

Aktivitas ini terjadi beberapa hari sebelum pemilu AS, dan Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak memberikan komentar atas permintaan Reuters mengenai misi tersebut.

Meskipun Amerika Serikat dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, AS tetap menjadi pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan. Berdasarkan UU Hubungan Taiwan, AS memiliki kewajiban untuk memastikan kemampuan pertahanan Taiwan.

Pemerintah AS bulan lalu juga mengumumkan penjualan senjata ke Taiwan senilai sekitar 2 miliar dolar AS, yang menimbulkan ketidakpuasan Beijing.

Bulan lalu, Tiongkok mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan, meningkatkan tekanan militer terhadap pemerintahan Lai Ching-te, yang menimbulkan kecaman dari Pemerintah Taiwan dan AS.

Amerika Serikat akan mengadakan pemilihan presiden yang sangat ditunggu-tunggu pada tanggal 5 November. Menurut laporan ‘The Hill’, Taiwan sedang bersiap untuk menyambut hasil pemilihan presiden AS.

“Kami sangat memperhatikan pemilihan di AS karena AS adalah sekutu terpenting kami,” kata Wu Chi-chung, wakil menteri urusan luar negeri Taiwan, dalam wawancara dengan ‘The Hill’, menekankan bahwa Taiwan ‘sangat, sangat’ peduli dengan pemilihan ini.

Seorang pejabat tinggi pemerintah Taiwan menekankan bahwa kedua partai di AS bersatu padu dalam masalah Taiwan, dan Taiwan ‘tidak terlalu khawatir’.

“Dukungan kedua partai untuk Taiwan sebenarnya cukup kuat,” kata pejabat tersebut. “Namun Tiongkok akan ‘menguji pemerintahan baru’, dan penting bagi AS untuk terus bekerja sama dengan Taiwan untuk memperkuat pertahanan.” (jhn/yn)