Baru-baru ini, bencana banjir besar terjadi di beberapa wilayah di Spanyol, termasuk Valencia, yang telah menyebabkan 205 orang meninggal, dan banyak yang hilang. Pemerintah setempat menyatakan bahwa jumlah korban meninggal dapat meningkat seiring berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan
ETIndonesia. Hujan deras sejak 29 Oktober kali ini, dan dalam waktu delapan jam, curah hujan yang turun setara dengan total curah hujan tahunan. Ini menyebabkan banjir di bagian timur dan selatan Spanyol, mengakibatkan sungai meluap, merusak komunitas, dan menghancurkan jalan, rel kereta, serta jembatan..
Masyarakat mengatakan bahwa hujan deras seperti ini jarang terjadi dalam beberapa dekade, dan banyak orang yang kehilangan segalanya dalam sekejap.
“Seluruh hidup saya, semua kenangan saya, tempat orang tua saya tinggal, kini hilang dalam satu malam, dalam lima menit, kami nyaris kehilangan nyawa kami,” kata Warga Chiva, Juan Vicente Perez.
Seorang warga Chiva lainnya, Gerard Plumer, menyatakan, “Sungguh mengerikan, (orang-orang) benar-benar cemas. Saya dan orang tua saya berusaha keras mencegah rumah kami terendam banjir, ini benar-benar seperti neraka.”
Hingga saat ini, pemerintah Spanyol telah mengumumkan bahwa cuaca buruk telah mengakibatkan setidaknya 205 orang meninggal dunia di Spanyol, dengan lebih dari 150.000 pelanggan kehilangan listrik, dan banyak area yang mengalami pemadaman air. Pemerintah Spanyol telah mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari mulai 31 Oktober.
Raja Spanyol Felipe pada Kamis (31 Oktober) di Madrid, mengheningkan cipta untuk mengenang para korban. (jhon)