EtIndonesia. Pada tanggal 1, Kamal Kharrazi, penasihat senior pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pernyataan keras, mengatakan bahwa Iran memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir dan siap mengubah kebijakan penggunaan senjata nuklir jika menghadapi ancaman eksistensial.
Sampai saat ini, Iran belum resmi membuat senjata nuklir, dengan alasan pembatasan agama dan harapan untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan lainnya.
Kharrazi menyatakan kepada stasiun televisi Al-Mayadeen di Lebanon bahwa jika ada ancaman eksistensial, Iran akan mengubah prinsip nuklirnya dan mengancam memiliki kemampuan untuk membuat senjata nuklir, mengklaim bahwa saat ini mereka dibatasi oleh doktrin sang pemimpin, dan menyatakan bahwa Iran juga mungkin meningkatkan jangkauan misil balistiknya.
Khamenei pada Oktober 2003 mengeluarkan fatwa yang melarang penggunaan dan produksi senjata pemusnah massal.
Kharrazi menyatakan bahwa respons Israel terhadap serangan misil Iran sangat minim. Agensi intelijen Amerika tidak memberikan komentar atas hal ini.
Pada awal Oktober, Direktur CIA William J. Burns menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa Iran telah memutuskan untuk membuat senjata nuklir, namun jika mereka mau, Iran bisa dengan cepat memperoleh cukup material fisi nuklir, hanya dalam beberapa bulan bisa membuat senjata nuklir.
Menanggapi hal ini, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada NBC bahwa Amerika Serikat masih sangat prihatin dengan aktivitas nuklir Iran dan akan memandang serius setiap peningkatan nuklir dari Iran dan akan merespon yang relevan.(jhn/yn)