ETIndonesia. Kondisi Ukraina timur semakin tegang. Wakil dari Brigade Serangan Udara ke-79 Ukraina mengatakan bahwa setiap hari Rusia terus mencoba menguji dan menembus garis pertahanan mereka, terutama mengepung wilayah Kurakhove. Dalam seminggu terakhir, Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran dan berhasil merebut 200 kilometer persegi wilayah Ukraina, termasuk titik penting di selatan Desa Krasnoye.
Serangan Skala Besar Rusia di Ukraina Timur
Situasi Donbas Ukraina
Pekan lalu, pasukan Rusia merebut kota Selidovo di tenggara Desa Krasnoye. Kota ini memiliki posisi strategis karena mengendalikan jalan E50 yang menghubungkan Krasnoye dengan Donetsk.
Setelah menguasai Selidovo, target Rusia selanjutnya adalah kota Kurakhove di sebelah selatan. Menurut media Rusia, pasukan mekanis mereka telah mendekati pinggiran timur Kurakhove, sementara pasukan tambahan mengepung dari arah utara melalui Selidovo dan dari arah selatan melalui Vuhledar.
Kurakhove memiliki keuntungan geografis secara signifikan. Di utara kota ini terdapat Sungai Volcha, yang membentuk waduk besar sebagai penghalang alami. Dari arah barat ke timur, jalan E15 membentang menuju pinggiran selatan Donetsk, yang dikuasai Rusia.
Wartawan melaporkan bahwa pertahanan Ukraina di selatan Kurakhove sangat lemah, terutama setelah penarikan pasukan yang kacau dari Vuhledar. Bahkan bala bantuan dari Zaporizhzhia belum mampu mengubah situasi.
Meski begitu, Rusia juga mengalami kerugian. Pertahanan Ukraina terutama mengandalkan posisi strategis yang disebut sebagai “garis gigi naga” untuk menghalangi kemajuan mekanis Rusia.
Berdasarkan laporan dari Brigade Serangan Udara ke-46 Ukraina, sebuah konvoi kendaraan lapis baja Rusia mencoba menembus garis pertahanan Ukraina namun berhasil dihalau. Setidaknya empat kendaraan lapis baja dan dua tank Rusia berhasil dihancurkan menggunakan artileri, drone, dan jebakan ranjau.
Pasukan Brigade ke-79 Ukraina melaporkan bahwa Rusia sedang berkumpul di sekitar Desa Konstantinovka di sebelah selatan Kurakhove, kemungkinan besar untuk menyerang ke arah barat laut dan memotong akses jalan E15 menuju Kurakhove. Di utara Kurakhove, Rusia dilaporkan telah merebut wilayah Ilinka dan Stepanovka.
Staf Umum Ukraina menyatakan di Facebook bahwa pertempuran di sekitar Kurakhove masih berlangsung. Pada 2 November, tercatat 24 insiden pertempuran, dengan 13 serangan dari Rusia.
Situasi di Kursk
Di medan pertempuran Kursk, rencana Putin merebut kembali wilayah ini sebelum 1 Oktober berujung gagal. Saat ini, kedua pihak masih terkunci di sekitar Sumy. Pertempuran terus berlangsung sengit, dan Juru Bicara Komando Operasi Ukraina Utara melaporkan serangan infanteri Rusia terjadi setiap 10 hingga 15 menit di beberapa titik kritis Ukraina.
Ukraina memutuskan mundur dari area terbuka dan hutan jarang di garis depan Kursk, karena wilayah ini sulit dipertahankan. Hingga saat ini, Rusia berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang sulit dipertahankan. Menurut peta dari Institut Studi Perang Amerika, Rusia telah merebut 46% dari wilayah yang sebelumnya dikuasai Ukraina di Kursk.
Rusia juga mengalami kerugian besar di Kursk. Sejak Agustus, Ukraina melaporkan Rusia kehilangan sekitar 8.000 tentara dan 15 batalyon. Selain itu, 58 tank, 162 kendaraan tempur infanteri, 46 kendaraan lapis baja, 136 artileri, 592 kendaraan umum, dan 46 sistem perang elektronik berhasil dihancurkan. Ukraina juga menangkap hampir 300 tentara Rusia dan merebut 9 tank serta 4 kendaraan lapis baja.
Kedua Pihak Membutuhkan Tambahan Pasukan
Rusia maupun Ukraina membutuhkan banyak tambahan pasukan. Menurut The Economist, NATO menyebutkan bahwa Rusia merekrut sekitar 30.000 tentara baru per bulan. Namun demikian angka ini jauh dari target yang diinginkan pemerintah Rusia. Selain itu, ada lebih dari 12.000 tentara Korea Utara di Rusia, dengan sekitar 7.200 di antaranya ditempatkan di garis depan Kursk.
Ukraina juga berencana memperkuat pasukannya. Menurut Kyiv Independent, Ukraina akan merekrut 160.000 tentara lagi untuk meningkatkan tingkat kehadiran pasukan di garis depan menjadi 85%.
Bantuan Militer AS Sebesar US$,425 Juta Dolar untuk Ukraina: Menyediakan 212 Kendaraan Tempur Stryker
Bagi Ukraina, ada kabar baik. Departemen Pertahanan AS pada Jumat lalu mengumumkan paket bantuan senilai US$ 425 juta dolar. Selain mencakup banyak rudal dan amunisi, bantuan ini juga menyediakan 212 kendaraan tempur infanteri Stryker untuk Ukraina.
Sebagian besar kendaraan tempur Stryker Ukraina ditempatkan di brigade serangan udara karena Stryker dikenal ringan dan memiliki mobilitas tinggi, yang sangat cocok dengan kebutuhan operasi brigade serangan udara.
Saat ini, Ukraina diperkirakan telah kehilangan sekitar 20 kendaraan tempur Stryker di medan perang. Dengan tambahan kendaraan baru ini, stok Stryker Ukraina akan meningkat menjadi hampir 400 unit. Biasanya, setiap brigade Ukraina dilengkapi dengan tiga batalyon infanteri mekanis, dan setiap batalyon memiliki 31 kendaraan tempur Stryker. Markas batalyon menggunakan satu unit Stryker, sedangkan tiga kompi di bawahnya masing-masing memiliki 10 unit Stryker. Artinya, tambahan 212 unit kendaraan tempur dari AS ini cukup memperlengkapi dua brigade mekanis baru Ukraina dan menggantikan kerugian yang ada di medan tempur.
Sebelumnya, AS menyediakan sekitar 200 kendaraan tempur Stryker kepada Ukraina, yang ditempatkan di Brigade Serangan Udara ke-80 dan ke-82. Kedua brigade ini berpartisipasi dalam serangan di Kursk sejak awal Agustus tahun ini, sedangkan Brigade Serangan Udara ke-95, yang mana juga ditempatkan di Kursk. Saat ini tidak memiliki kendaraan tempur Stryker. Kemungkinan besar, kendaraan baru ini akan diberikan prioritas kepada Brigade Serangan Udara ke-95. Stryker yang memiliki mobilitas tinggi, dengan kecepatan maksimum 100 km/jam, sangat cocok untuk medan dataran Rusia terdiri dari jalan raya dan lahan terbuka.
Ukraina diharapkan dapat segera mengusir Rusia dari wilayahnya. Namun demikian, kenyataannya saat ini, di medan pertempuran di Ukraina Timur, Rusia berada dalam posisi ofensif, sedangkan Ukraina harus melepaskan sebagian wilayah untuk mempertahankan waktu. Namun demikian, hal yang dikhawatirkan adalah tren ini tidak mengalami perubahan sepanjang tahun 2023.
Sejak awal tahun ketika Ukraina kehilangan Avdiivka, disusul Vuhledar pada Oktober, dan kini sisi selatan Krasnoye juga berada dalam situasi genting. Di medan timur Ukraina, Rusia secara bertahap terus maju tanpa hambatan.
Meskipun Ukraina melancarkan serangan balik di Kursk selama musim panas, hal ini belum mampu mengganggu penempatan Rusia di timur. Justru, Rusia memanfaatkan kekurangan pasukan Ukraina untuk mencapai kemajuan signifikan di sekitar Krasnoye selama Agustus hingga September. Tren seperti ini kemungkinan akan berlanjut hingga 2025.
Bagaimana menurut anda agar Ukraina dapat mengubah situasi di medan pertempuran? (hui)