EtIndonesia. Nina berbagi cerita tentang pengalamannya ketika berusia sepuluh tahun. Orangtuanya rutin pergi ke pasar setiap minggu. Suatu hari, mereka mengajaknya pergi. Lokasi pasar itu dulunya adalah area parkir besar, di mana banyak lubang drainase yang ditutup dengan kisi-kisi logam. Melalui celah tersebut, orang-orang bisa melihat saluran air di bawahnya. Saat itu, Nina kecil sangat takut berdiri di atas lubang-lubang tersebut, khawatir akan jatuh ke dalamnya.
Meskipun merasa takut, Nina tetap memberanikan diri untuk melihat ke arah saluran air. Ketika dia menunduk, dia melihat “seseorang” menatapnya dari bawah. Menurut gambarannya, makhluk itu sangat kecil, memiliki telinga yang runcing, dan yang paling dia ingat adalah sepasang mata emas yang bersinar dalam kegelapan.
Mereka hanya saling menatap tanpa berbicara atau melakukan kontak lebih lanjut. Setelah tersadar, Nina merasa sangat terkejut dengan makhluk yang dilihatnya. Dia tidak panik, tapi pergi dan menemui orangtuanya.
Ketika dia menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya, dan kemudian kepada orang lain, tidak ada yang percaya. Hingga hari ini, pengalaman itu sering menjadi bahan lelucon di kalangan temannya, sehingga dia memilih untuk tidak lagi membagikan pengalaman yang dialaminya.
Kini, sebagai seorang guru, meskipun dia merasa kejadian itu terdengar sangat aneh dari sudut pandang orang dewasa, namun dia yakin dengan apa yang dialaminya itu memang benar-benar nyata.
Setelah sepuluh tahun berlalu, dia akhirnya kembali menceritakan pengalaman aneh tersebut. Ketika mengingat kembali, dia merasa bahwa tatapan makhluk itu membuatnya bergidik, dan dia memiliki firasat bahwa makhluk tersebut bukanlah makhluk yang baik.
Seorang pengguna internet lainnya mengaku memiliki pengalaman serupa, yang menurutnya bahwa Nina tidak gila. Namun, dia tidak melihat wajah makhluk tersebut. Kejadian itu terjadi hampir 40 tahun yang lalu di suatu musim dingin. Ketika itu, dia sedang mengemudi meninggalkan kawasan Lindung di seberang rumahnya. Dia mengemudi dengan lambat karena tidak ada orang di sekitar.
Melalui kaca spion, dia melihat sosok kecil yang menurutnya adalah “peri,” melompat-lompat dan memandang bagian belakang mobilnya. Di sisi jalan, ada jalur setapak yang mengarah ke bawah bukit, kemungkinan besar dibuat oleh rusa atau hewan kecil lainnya. Makhluk itu kemudian masuk ke dalam hutan melalui jalur tersebut, pemandangan itu jelas membuanya terkejut ketakutan, dan melanjutkan perjalanan, dan dia percaya sepenuhnya pada apa yang dilihatnya kala itu. (jhn/yn)