Tianxin
Sorotan utama hari ini tentang FAA keluarkan larangan drone, meliputi 22 fasilitas di New Jersey; Beijing hindari larangan chip AS dengan berbagai cara; Putin menyatakan siap bertemu Trump; larangan penjualan rokok elektrik sekali pakai pertama di Uni Eropa diterapkan di Belgia.
[FAA Keluarkan Larangan Drone, Meliputi 22 Fasilitas di New Jersey]
Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) pada Kamis (19 Desember) mengeluarkan aturan sementara yang melarang penerbangan drone di atas 22 lokasi infrastruktur penting di New Jersey.
Menurut laporan CBS News, lokasi yang dilarang termasuk gardu listrik, Pelabuhan Kearny, wilayah udara dekat Pangkalan Gabungan McGuire-Dix-Lakehurst, dan bandara seperti Bandara Internasional Newark Liberty.
FAA menyatakan bahwa larangan ini diberlakukan atas permintaan mitra keamanan federal. Sebelumnya, pada November, FAA telah melarang penerbangan drone di dua lokasi di New Jersey.
FAA juga mencatat bahwa kekhawatiran tentang penggunaan drone di wilayah New Jersey dan sekitarnya meningkat, dengan insiden warga menggunakan laser untuk menyinari pesawat juga mengalami lonjakan. Perilaku ini tidak hanya ilegal tetapi juga berbahaya.
Larangan ini mencakup hampir 24 kota, termasuk Jersey City, Harrison, Edison, Bayonne, dan Camden.
Berdasarkan aturan ini, drone tidak boleh terbang di area tertentu pada ketinggian di bawah 400 kaki dalam radius 1 mil laut dari wilayah udara yang dilarang. Selain itu, jika drone dianggap sebagai “ancaman langsung” terhadap keamanan, pemerintah berwenang mengambil “tindakan mematikan.”
Larangan ini berlaku mulai Rabu hingga 17 Januari, dan melengkapi larangan sebelumnya yang diberlakukan pada 18 November setelah insiden misterius penampakan drone. Contohnya, larangan di fasilitas penelitian militer dan manufaktur AS, Picatinny Arsenal, berlaku hingga 26 Desember, sementara larangan di Bedminster berlaku hingga 20 Desember.
Dalam sebulan terakhir, drone telah terlihat di berbagai wilayah di New Jersey, New York, Pennsylvania, dan Maryland. Para pejabat di berbagai tingkatan sedang berusaha mendapatkan lebih banyak informasi, termasuk asal-usul drone tersebut dan cara mencegahnya. FBI telah meluncurkan penyelidikan dan menerima ribuan petunjuk.
Baru-baru ini, Raja Krishnamoorthi, anggota utama Demokrat di Komite Khusus DPR AS untuk Partai Komunis PKT (Select Committee on the CCP), mengomentari insiden drone ini.
Ketika ditanya apakah insiden drone ini mungkin merupakan operasi jahat oleh PKT, Krishnamoorthi mengatakan, “Itu jelas merupakan kemungkinan, dan mereka sangat mungkin menggunakan drone ini untuk mengumpulkan data.”
Dia juga menyuarakan kekhawatirannya jika drone tersebut buatan PKT, data yang dikumpulkan dapat diserahkan kepada Partai Komunis Tiongkok.
Sementara itu, anggota Kongres AS dari New Jersey, Jeff Van Drew, menyatakan bahwa drone tersebut mungkin diluncurkan oleh Iran menggunakan kapal induk.
Pada Sabtu (14 Desember), pejabat senior dari FBI, Pentagon, FAA, dan lembaga lainnya, melalui konferensi telepon dengan wartawan, meyakinkan publik bahwa drone tersebut tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional atau publik, dan tidak terkait dengan kekuatan asing yang bermaksud jahat.
Gedung Putih juga menyebutkan bahwa setelah meninjau laporan penampakan tersebut, banyak dari penampakan tersebut sebenarnya adalah pesawat berawak yang sah.
[PKT Hindari Larangan Chip AS dengan Berbagai Cara]
Komite Investigasi Senat AS pada Kamis (19 Desember) merilis laporan yang menyatakan bahwa langkah-langkah pembatasan AS untuk mencegah PKT mendapatkan chip canggih belum efektif. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa PKT menggunakan berbagai cara seperti penyelundupan, perusahaan cangkang, dan operasi bisnis luar negeri untuk membangun jaringan penyelundupan besar memungkinkan teknologi AS yang dilarang tetap beredar luas di pasar PKT.
Menurut laporan Central News Agency, Komite Subkomite Permanen untuk Investigasi (Permanent Subcommittee on Investigations) memulai penyelidikan pada September tahun lalu untuk memahami mengapa kontrol ekspor semikonduktor AS terus gagal. Laporan setebal lebih dari 30 halaman itu menunjukkan bahwa PKT telah membangun jaringan penyelundupan besar yang hampir tidak disamarkan, memungkinkan mereka memanfaatkan teknologi AS secara terus-menerus.
The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa sejak Oktober 2022, pemerintah AS melarang ekspor teknologi kecerdasan buatan (AI) dan peralatan manufaktur ke PKT, dengan alasan ancaman terhadap keamanan nasional AS. Ratusan perusahaan PKT juga masuk ke dalam Entity List (Daftar Entitas).
Namun demikian, larangan ini hanya berlaku untuk nama atau alamat perusahaan tertentu. Beberapa perusahaan Tiongkok mengakali aturan dengan mendirikan perusahaan baru, pindah lokasi, atau bermitra dengan perusahaan luar negeri untuk melanjutkan bisnis.
Contohnya adalah Nettrix, salah satu produsen server AI terbesar di Tiongkok. Nettrix merupakan cabang dari Sugon, perusahaan yang terkait dengan Akademi Ilmu Pengetahuan PKT. Sugon sebelumnya telah menyediakan perangkat komputasi canggih untuk militer PKT dan membangun sistem pengawasan yang digunakan untuk menekan minoritas. Meski Sugon masuk ke Entity List, para eksekutifnya mendirikan Nettrix enam bulan kemudian pada akhir 2019.
Perusahaan seperti Nvidia, Intel, dan Microsoft telah lama bekerja sama dengan Sugon. Dokumen pembelian menunjukkan bahwa Nettrix telah menjual server dengan chip Nvidia dan Intel ke beberapa perusahaan yang masuk dalam Entity List. Klien Nettrix juga mencakup universitas dengan laboratorium penelitian pertahanan serta perusahaan keamanan siber yang bekerja sama dengan militer dan Tembok Api Besar PKT.
Wartawan The New York Times mewawancarai perwakilan dari 11 perusahaan di Shenzhen yang mengatakan mereka dapat menjual atau mengirimkan chip Nvidia yang dilarang, termasuk model A100 dan H100 yang paling canggih. Puluhan perusahaan lain juga menawarkan chip tersebut secara daring.
Chip Nvidia diproduksi di Taiwan sebelum dikirimkan ke produsen dan distributor lainnya. Para ahli industri mengatakan bahwa perusahaan di negara-negara seperti Singapura dan Vietnam, di mana ekspor produk tersebut tidak dianggap ilegal, dapat menjual kembali chip ini ke PKT.
Laporan The Wall Street Journal pada Juli lalu menemukan bahwa seorang mahasiswa Tiongkok berusia 26 tahun yang belajar di Singapura membawa enam chip AI canggih Nvidia di kopernya saat pulang ke Tiongkok.
Mahasiswa tersebut mengaku bahwa chip itu diminta oleh seorang kenalan di universitasnya, dan dia menerima bayaran sebesar 100 dolar AS untuk setiap chip yang dibawa.
Penyelidikan The Wall Street Journal menemukan bahwa jaringan ini melibatkan pembeli, penjual, dan pembawa barang. Cara ini memungkinkan PKT menghindari pembatasan pemerintah AS yang bertujuan mencegah mereka memperoleh chip AI canggih Nvidia.
Seorang pengacara menyatakan bahwa mahasiswa yang membawa chip tersebut tidak melanggar hukum Singapura karena komponen teknologi itu tidak tunduk pada pembatasan ekspor di negara tersebut.
Setidaknya ada lebih dari 70 distributor yang secara terbuka mengiklankan memiliki chip Nvidia yang dibatasi. Dari 25 distributor yang berhasil dihubungi The Wall Street Journal, banyak yang mengklaim mampu menyediakan puluhan chip canggih Nvidia setiap bulan.
Penjual juga menawarkan server lengkap yang berisi delapan chip Nvidia kelas atas dengan harga sekitar 300.000 dolar AS per unit. Meski jumlah chip yang dijual tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan teknologi besar, startup AI atau lembaga penelitian dengan kebutuhan lebih kecil dapat dengan mudah memperoleh chip tersebut.
Mahasiswa Tiongkok tersebut bahkan berkata, āSaya senang bisa melakukan sesuatu untuk negara saya sambil menghasilkan uang tambahan. Mengapa tidak?ā
Namun demikian, AS juga terus menyesuaikan langkah-langkahnya untuk menutup celah ini. Presiden AS Joe Biden, yang akan segera meninggalkan Gedung Putih, telah mengambil beberapa tindakan terhadap PKT.
Setelah memberlakukan pembatasan baru terhadap chip canggih pada awal Desember, The Wall Street Journal melaporkan pada 16 Desember bahwa Gedung Putih sedang mempersiapkan peraturan baru yang akan membatasi ekspor chip AI ke beberapa negara, terutama di Asia Tenggara dan Timur Tengah, untuk mengurangi kemampuan PKT mendapatkan chip ini.
[Putin: Siap Bertemu Trump untuk Membahas Perang Ukraina]
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (19 Desember) menyatakan dirinya siap mengadakan pembicaraan dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengakhiri perang di Ukraina. Hal ini disampaikan Putin dalam konferensi pers akhir tahun.
āSaya tidak tahu kapan kami akan bertemu, karena belum ada pernyataan apa pun darinya,ā ujarnya. āTentu saja, saya selalu siap. Jika dia bersedia, saya juga siap untuk bertemu.ā
Ketika ditanya apakah dia bersedia āberkompromi dalam bentuk apa punā terkait masalah Ukraina, Putin menjawab, āPolitik adalah seni kompromi.ā
āKami telah berulang kali mengatakan bahwa kami siap untuk negosiasi dan kompromi,ā tambahnya. āKami sudah siap, tetapi pihak lain juga harus siap untuk bernegosiasi dan berkompromi.ā
Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, menewaskan puluhan ribu orang, membuat jutaan orang mengungsi, dan memicu krisis hubungan terbesar antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.
Trump juga menyatakan bahwa dirinya berharap Putin siap untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Selama kampanye nya, Trump berjanji akan segera mengakhiri konflik perang Rusia-Ukraina, meskipun tanpa memberikan rincian caranya.
Menurut laporan Reuters pada November, Putin bersedia membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan Trump, tetapi menolak kemungkinan membuat konsesi besar terkait masalah wilayah, dan tetap menuntut Kiev untuk meninggalkan gagasan bergabung dengan NATO. Saat ini, Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.
Selain itu, Putin juga membantah anggapan bahwa Rusia berada dalam posisi lemah, dengan mengatakan bahwa pasukan Rusia sedang maju di semua lini untuk mencapai tujuan utamanya di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis juga melaporkan bahwa Ukraina pada Rabu menembakkan enam rudal jarak jauh buatan AS jenis ATACMS (Army Tactical Missile System) ke wilayah Rostov di selatan Rusia, serta empat rudal Storm Shadow buatan Inggris.
Menurut laporan Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa semua rudal jarak jauh buatan AS dan tiga rudal Storm Shadow berhasil ditembak jatuh oleh pasukan Rusia. Rusia juga menyatakan akan merespons serangan ini.
Sejak mendapat izin dari AS dan Inggris, Ukraina telah mulai menembakkan rudal buatan Barat ke Rusia pada November. Sebagai balasan, Rusia meluncurkan rudal hipersonik baru bernama āOreshnik.ā
[Belgia Jadi Negara UE Pertama Larang Penjualan Rokok Elektrik Sekali Pakai]
Belgia menjadi negara Uni Eropa pertama yang melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai. Aturan ini efektif mulai Januari tahun depan. Data pemerintah menunjukkan bahwa mayoritas kaum muda mulai merokok dari rokok elektrik (vape) dibandingkan rokok biasa.
Mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Belgia, Frank Vandenbroucke, Reuters melaporkan, āDesain rokok elektrik sekali pakai dirancang untuk menarik perhatian anak muda, termasuk mereka yang mungkin belum pernah merokok sebelumnya.ā
Pendukung rokok elektrik berpendapat bahwa produk ini dapat membantu orang berhenti merokok rokok konvensional. Namun, otoritas kesehatan menilai desain berwarna-warni dan rasa buah-buahan dari produk ini justru menarik perhatian anak-anak.
Jerman dan Prancis juga sedang menyusun undang-undang untuk melarang rokok elektrik sekali pakai, sementara Inggris yang telah keluar dari Uni Eropa akan memberlakukan larangan serupa pada Juni tahun depan.
Belgia berharap larangan ini juga dapat mengurangi dampak lingkungan dari rokok elektrik sekali pakai, yang mengandung plastik, bahan kimia, dan baterai yang tidak dapat diisi ulang. (Hui)