ETIndonesia. Sebuah penelitian selama 20 tahun yang bertujuan mengungkap rahasia panjang umur menemukan bahwa faktor komunitas, gaya hidup, dan kepercayaan memiliki peran penting dalam meningkatkan harapan hidup.
Menurut situs National Library of Medicine Amerika Serikat, penelitian ini dipimpin oleh peneliti umur panjang, Dan Buettner, yang memulai proyeknya sejak tahun 2004. Dalam proses penelitian, timnya berhasil mengidentifikasi lima wilayah dengan populasi umur panjang terbesar di dunia: Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Nicoya (Kosta Rika), Pulau Ikaria (Yunani), dan Loma Linda (California, AS).
Proporsi lansia berusia 100 tahun di wilayah-wilayah ini 10 kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional di Amerika Serikat.
Melalui wawancara dengan 263 orang berusia di atas 100 tahun di wilayah ini, ditemukan 9 kebiasaan umum yang berkontribusi pada panjang umur:
1. Aktivitas Fisik Alami
Orang-orang dengan umur panjang tidak mengangkat beban, lari maraton, atau pergi ke gym. Sebaliknya, gaya hidup mereka mendorong aktivitas fisik secara alami, seperti berkebun, melakukan pekerjaan rumah tanpa bantuan alat modern, serta berjalan kaki ke tempat ibadah atau untuk mengunjungi teman.
2. Tujuan Hidup
Di Okinawa, konsep ini disebut Ikigai, sementara di Nicoya dikenal sebagai plan de vida, yang berarti “alasan untuk bangun pagi”. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki tujuan hidup dapat menambah hingga 7 tahun pada harapan hidup seseorang.
3. Melambatkan Ritme Hidup
Meskipun tinggal di wilayah umur panjang, stres tetap ada. Namun, mereka memiliki kebiasaan untuk melepaskan stres: penduduk Okinawa mengenang leluhur mereka setiap hari, orang Kristen berdoa, penduduk Ikaria tidur siang, dan orang-orang Sardinia menikmati waktu bersama dengan keluarga atau teman.
4. Makan dengan Porsi 80%
Penduduk Okinawa memiliki kebiasaan mengucapkan “hara hachi bu” sebelum makan, yang berarti makan hingga 80% kenyang. Perbedaan 20% antara tidak lapar dan kenyang penuh bisa menjadi faktor penentu antara menurunkan atau menambah berat badan. Mereka biasanya makan paling sedikit di sore hari atau malam, kemudian tidak makan lagi hingga hari berikutnya.
5. Pola Makan Didominasi Nabati
Kacang-kacangan seperti kacang fava, kacang hitam, kedelai, dan lentil adalah makanan pokok para lansia ini. Konsumsi daging, terutama daging babi, hanya dilakukan rata-rata lima kali dalam sebulan, dengan porsi sekitar 3-4 ons.
6. Minum Anggur Secara Teratur dan Moderat
Semua wilayah ini memiliki kebiasaan konsumsi alkohol secara moderat. Mereka minum 1-2 gelas anggur setiap hari, biasanya bersama teman atau makanan, bukan minum berlebihan di akhir pekan.
7. Kepercayaan Agama
Dari 263 lansia yang diwawancarai, hanya lima orang yang tidak tergabung dalam komunitas agama. Penelitian menunjukkan bahwa menghadiri ritual keagamaan empat kali dalam sebulan dapat meningkatkan harapan hidup hingga 4-14 tahun.
8. Fokus pada Keluarga
Mereka menempatkan keluarga sebagai prioritas, menjaga orangtua dan kakek-nenek tetap dekat atau tinggal bersama, memiliki pasangan seumur hidup, serta mencurahkan waktu dan kasih sayang untuk anak-anak mereka.
9. Lingkaran Sosial yang Tepat
Orang-orang dengan umur panjang memilih atau tumbuh dalam komunitas yang mendorong perilaku sehat. Penelitian menunjukkan bahwa merokok, obesitas, kebahagiaan, bahkan kesepian bisa “menular”. Oleh karena itu, jaringan sosial yang sehat membantu membentuk kebiasaan positif mereka. (Hui)
Sumber : NTDTV.com