ETIndonesia. Gubernur California telah mengumumkan keadaan darurat akibat penyebaran flu burung. Virus ini kini menyerang sapi perah di peternakan di negara bagian tersebut dan dilaporkan menyebabkan infeksi pada manusia di beberapa negara bagian lain.
Virus yang dikenal sebagai H5N1 tipe A ini telah menyebar selama bertahun-tahun di antara burung liar, unggas komersial, dan berbagai mamalia. Pada Maret lalui, virus ini pertama kali terdeteksi pada sapi perah di Amerika Serikat dan kini telah menyebar ke 866 peternakan di 16 negara bagian.
Menurut laporan dari CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) yang dikutip oleh Associated Press, lebih dari 60 orang di delapan negara bagian telah terinfeksi, meskipun sebagian besar hanya mengalami gejala ringan. Namun demikian, pada minggu ini, kasus berat pertama di AS dilaporkan di Louisiana, melibatkan seorang pasien berusia di atas 65 tahun dengan penyakit bawaan. Kondisinya saat ini kritis.
Kasus ini adalah yang pertama di AS yang terkait dengan kontak langsung dengan unggas di halaman rumah. Bulan lalu, provinsi British Columbia di Kanada juga melaporkan kasus seorang remaja yang dirawat di rumah sakit akibat flu burung.
Menurut data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), sejak 2003, hampir 1.000 kasus infeksi H5N1 telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan lebih dari separuhnya berujung pada kematian.
Di Amerika Serikat, selain peternak yang diketahui terinfeksi akibat kontak langsung dengan sapi perah atau unggas yang terinfeksi, ada dua kasus yang rute infeksinya belum jelas: seorang dewasa di Missouri dan seorang anak di California.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan bahwa keadaan darurat ini bertujuan untuk mengoptimalkan alokasi tenaga dan sumber daya dalam menangani wabah. Di California, virus ini pertama kali ditemukan di Central Valley pada Agustus tahun lalu. Kini, penyebarannya telah mencapai peternakan sapi perah di wilayah California Selatan, melibatkan 650 peternakan, yang mencakup tiga perempat dari total peternakan sapi perah yang terinfeksi di AS.
Risiko bagi Publik dan Potensi Mutasi Virus
CDC menekankan bahwa risiko virus ini terhadap masyarakat umum saat ini masih rendah. Belum ada bukti penularan antar manusia atau indikasi bahwa virus ini telah bermutasi untuk lebih mudah menyebar di antara manusia. Namun, para ahli tetap waspada karena virus flu terus mengalami mutasi. Bahkan perubahan kecil pada genetikanya dapat mengubah arah pandemi.
Rekomendasi Perlindungan dari Pakar:
- Bagi kelompok berisiko tinggi yang berinteraksi dengan sapi perah, unggas komersial, atau unggas halaman, gunakan alat pelindung seperti masker, kacamata pelindung, dan sarung tangan.
- Vaksin flu musiman disarankan untuk pekerja peternakan untuk mencegah flu musiman dan mengurangi risiko infeksi ganda dengan dua virus flu.
- Pekerja peternakan yang memiliki kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, meskipun tanpa gejala, dianjurkan menjalani tes dan menggunakan obat antivirus.
- Susu yang telah melalui pasteurisasi aman dikonsumsi karena proses pemanasan dapat membunuh virus.
- Hindari konsumsi susu mentah (raw milk), karena virus dengan konsentrasi tinggi telah ditemukan pada susu mentah yang ditarik dari peredaran.
Laporan juga menyebutkan bahwa di Los Angeles, dua kucing peliharaan dalam ruangan meninggal akibat flu burung setelah mengkonsumsi susu mentah yang ditarik dari peredaran. Otoritas setempat sedang menyelidiki laporan tentang kucing lain yang jatuh sakit.
Departemen Pertanian AS telah meningkatkan pengujian susu mentah secara nasional untuk mendeteksi dan mengendalikan wabah. Bulan ini, pemerintah federal mengeluarkan perintah untuk melakukan pengujian di 13 negara bagian. (Hui)
Sumber : NTDTV.com