ETIndonesia. Gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Dingri, Xigaze, Tibet pada 7 Januari 2025 pukul 09:05 waktu setempat. Menurut laporan resmi pemerintah Tiongkok, gempa tersebut telah mengakibatkan 126 orang tewas, 188 orang terluka, dan 28 korban luka parah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Selain itu, 3.609 rumah dilaporkan runtuh.
Dingri adalah salah satu wilayah perbatasan dengan populasi terbesar di Tibet, dengan jumlah penduduk lebih dari 60.000 jiwa. Puncak Gunung Everest, yang dikenal sebagai Qomolangma di Tiongkok, juga berada daerah ini.
真不明白,地震新闻都删,习近平你怕什么?官方宣布截至7日19点,西藏定日县地震已造成106人遇难、174人受伤。 pic.twitter.com/tultBecPb4
— 谷风 (@zheng850349) January 7, 2025
Namun demikian, setelah gempa besar mengguncang, pemerintah Tiongkok diduga mengontrol opini publik. Beberapa berita tentang gempa yang baru saja dipublikasikan segera dihapus. Hal ini memicu kritik dari masyarakat, yang mempertanyakan kebiasaan pemerintah menutupi bencana.
家人们,请为西藏日喀则市定日县祈祷! 地震中藏人伤亡惨重。祈求三宝护佑平安! pic.twitter.com/yaUKzoPuvm
— 萨格尔扎西 SakarTashi (@P9Wb1kMpj484jEW) January 7, 2025
Dilaporkan bahwa gempa kali ini sangat parah, dan jumlah korban tewas kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka resmi yang diumumkan. Saat ini, pemerintah belum memperbarui jumlah korban jiwa yang sebelumnya telah dilaporkan.
中共新华社消息:2925/1/7/西藏地震己致188人遇难!据日喀则官方介绍,截至19时,倒塌房屋3609户!
— 新滑射 (@XINGHUASHE) January 7, 2025
新华社的消息值得怀疑!恐怕死亡人数至少翻三倍以上! pic.twitter.com/CWioXRjYLM
Video dan foto yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa Dingri telah berubah menjadi puing-puing setelah gempa. Rumah-rumah dan tembok-tembok terlihat hancur, meninggalkan suasana duka dan kehancuran di lokasi bencana.
Dengan suhu malam hari yang mencapai minus belasan derajat Celcius, warga yang terdampak bencana mengungkapkan bahwa kebutuhan paling mendesak saat ini adalah tenda. Dalam cuaca yang sangat dingin, tanpa tenda, lanjut usia dan anak-anak menghadapi kesulitan besar untuk bertahan hidup di luar ruangan. (Hui)
Sumber : NTDTV.com