ETIndonesia. Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat menyebabkan kerusakan besar dan membuat Wali Kota Karen Bass menjadi sasaran kritik. Mulai dari ketidakhadirannya saat kebakaran terjadi hingga pemotongan anggaran pemadam kebakaran tahun lalu, situasi ini mempermalukan Partai Demokrat di wilayah basis pemilih mereka di California.
Gubernur California Gavin Newsom telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh terkait masalah pasokan air.
Kebakaran yang tak terkendali telah memasuki hari ke empat, dengan korban jiwa setidaknya mencapai 11 orang. Meskipun ratusan petugas pemadam kebakaran bekerja keras dari udara dan darat, kebakaran di Pacific Palisades hanya dapat dikendalikan sebesar 8%, sedangkan Eaton Fire baru mencapai 3%.
Awalnya, Dinas Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (CalFire) melaporkan tingkat pengendalian kedua kebakaran ini adalah 0% sebelum kemajuan tercapai pada Jumat (10/1/2025).
Sheriff Los Angeles County Robert Luna menyatakan bahwa sekitar 153.000 orang masih berada di bawah perintah evakuasi, sementara 166.800 lainnya menerima peringatan evakuasi. Semua zona evakuasi diberlakukan jam malam.
Hingga Jumat sore waktu setempat, ada enam titik kebakaran di Los Angeles County dengan total lahan terbakar lebih dari 35.000 hektar (sekitar 142 kilometer persegi), luasnya melebihi setengah dari Kota Taipei.
Mengutip laporan CNN, kebakaran di Pacific Palisades yang mulai terjadi pada 7 Januari pagi saat Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, sedang berada di Afrika sebagai anggota delegasi Amerika Serikat untuk menghadiri pelantikan Presiden Ghana. Meskipun Bass kembali ke Los Angeles pada 8 Januari, di bandara dia tetap ditanya oleh wartawan apakah bersedia meminta maaf kepada warga. Bass menolak menjawab dengan ekspresi serius.
Pada 8 Januari malam, Bass menggelar konferensi pers dan menyatakan bahwa meskipun dia berada di luar negeri, dia memilih rute tercepat untuk kembali ke AS dengan menggunakan pesawat militer dan komersial.
“Sepanjang perjalanan, saya hampir selalu memantau situasi melalui ponsel. Meski tidak berada di lokasi langsung, saya tetap berkomunikasi dengan banyak pihak,” ujarnya.
Namun demikian, keputusan Bass pada Juni tahun lalu untuk menyetujui anggaran kota Los Angeles sebesar hampir 13 miliar dolar AS, termasuk pemotongan 17 juta dolar dari anggaran pemadam kebakaran yang semula dialokasikan lebih dari 800 juta dolar AS untuk tahun 2025, kembali menuai kritik.
Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles, Kristen Crowley, dalam sebuah laporan menyebutkan bahwa kekurangan anggaran telah mempengaruhi kemampuan operasional inti departemen, termasuk pelatihan personel dan penanganan keadaan darurat berskala besar.
Laporan tersebut menegaskan bahwa Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles tidak dapat menjalankan pemeriksaan dan pembersihan semak yang diperlukan untuk mengurangi risiko kebakaran, serta jumlah pemeriksaan keamanan kebakaran di perumahan berkurang.
“Pada akhirnya, kekurangan dana akan melemahkan kemampuan departemen dalam mencegah kebakaran hutan dan ancaman lainnya secara efektif,” ungkap laporan itu.
Pada konferensi pers 10 Januari pagi, Wali Kota Bass mengakui bahwa kota sedang menghadapi masa-masa sulit terkait anggaran, namun ia menegaskan bahwa pemotongan anggaran tidak akan mempengaruhi kemampuan Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles dalam menangani kebakaran hutan.
Los Angeles Times melaporkan bahwa pada April tahun lalu, Bass mengungkapkan rencana anggaran kota Los Angeles untuk tahun 2024-2025, yang mencakup pemotongan 2,7% dari anggaran Departemen Pemadam Kebakaran. Pemotongan anggaran sebesar 23 juta dolar AS sebagian besar terjadi pada pengadaan peralatan. Pada Mei, Dewan Kota Los Angeles menyetujui anggaran dengan pemotongan yang lebih kecil, yakni 17 juta dolar AS.
Ketua Serikat Pemadam Kebakaran Los Angeles, Freddy Escobar, yang memiliki pengalaman 35 tahun sebagai petugas pemadam kebakaran, menyatakan bahwa meskipun Bass benar mengatakan bahwa kondisi cuaca menciptakan “badai sempurna” yang menyebabkan kebakaran besar ini, namun pemotongan anggaran juga berdampak pada upaya penyelamatan.
Escobar menjelaskan bahwa penghapusan beberapa posisi berarti berkurangnya teknisi yang menjaga armada mobil pemadam kebakaran. Di halaman belakang departemen, banyak kendaraan pemadam kebakaran yang menunggu perbaikan, dan meskipun mesin-mesin sudah tersedia, tidak ada teknisi yang bisa memasangnya. Dengan anggaran yang lebih besar, mereka bisa lebih fleksibel dalam membayar lembur untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja, memungkinkan mereka untuk lebih siap menghadapi kebakaran ketika angin kencang diprediksi datang.
“Jika kami memiliki lebih banyak peralatan dan personel, kami pasti bisa menangani kebakaran dengan lebih baik,” katanya.
Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles dan badan-badan terkait lainnya, seperti Departemen Air dan Listrik, kini mendapat banyak kritik terkait kekurangan tekanan air pada hidran kebakaran dan kesalahan dalam perencanaan sumber daya air dan kebakaran. Namun demikian, Bass belum memberikan jawaban atas pertanyaan dari media.
Komentator berita konservatif, Megyn Kelly, mengkritik bahwa Walikota Bass dan Kepala Pemadam Kebakaran Kristen Crowley dalam beberapa tahun terakhir lebih fokus pada masalah keanekaragaman dan kesetaraan (DEI) daripada memperbaiki sumber daya dan tenaga kerja pemadam kebakaran.
Bahkan, pengusaha teknologi Elon Musk juga menyebut Bass “sama sekali tidak kompeten” dan membagikan sebuah unggahan yang menyiratkan bahwa Bass hanya mendapatkan jabatannya berkat tren keanekaragaman dan inklusi (DEI).
Pemerintah Kota Los Angeles menuai kecaman karena kegagalan dalam upaya penyelamatan bencana. Pihak luar mempertanyakan keputusan dan perencanaan daerah terkait pasokan air yang dianggap salah sehingga menjadi penyebab utama kurangnya pasokan air untuk petugas pemadam kebakaran. Gubernur California, Gavin Newsom, memerintahkan penyelidikan menyeluruh terkait masalah pasokan air.
Newsom mengirimkan surat kepada Direktur dan Kepala Insinyur Departemen Air dan Tenaga Los Angeles (Department of Water and Power), Janisse Quinones, menyampaikan kekhawatirannya. Dalam suratnya, dia menyebutkan, “Meskipun sumber air pada hidran lokal tidak dirancang untuk memadamkan kebakaran besar, ketidaktersediaan hidran dapat mempengaruhi kemampuan untuk melindungi beberapa rumah dan jalur evakuasi, kita harus menemukan jawaban atas masalah ini.”
Newsom juga memposting di media sosial X: “Saya mendesak dilakukannya penyelidikan independen mengenai masalah tekanan air pada hidran lokal dan laporan yang menyebutkan kekurangan sumber air di Waduk Santa Ynez, untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang dan agar kita memiliki cukup sumber daya untuk menghadapi kebakaran bencana ini.”
Newsom mengutip laporan yang menyebutkan bahwa sebagian hidran memiliki tekanan air yang rendah, dan waduk yang terletak di Pacific Palisades tidak dapat beroperasi selama kebakaran dan kehabisan air. Berita tersebut “sangat mengkhawatirkan saya dan komunitas.”
Pejabat memberitahukan kepada Los Angeles Times bahwa Waduk Santa Ynez, yang memiliki kapasitas 117 juta galon air, dihentikan operasinya karena perbaikan perangkat pelindung, yang menyebabkan ribuan rumah terbakar. (Hui)
Sumber : NTDTV.com