Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas: Warga Palestina Kembali ke Rumah dan Bantuan Kemanusian Masuk ke Gaza 

ETIndonesia. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang disepakati untuk Jalur Gaza mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025), meskipun tertunda tiga jam. Ribuan orang yang terpaksa mengungsi akhirnya kembali ke rumah mereka, sementara truk-truk yang membawa bantuan mulai memasuki Gaza.

Perjanjian gencatan senjata yang awalnya dijadwalkan pada pukul 06:30 GMT (08:30 waktu setempat) pada 19 Januari, tertunda karena Hamas belum menyerahkan daftar nama sandera yang akan dibebaskan hingga menit terakhir.

Pada 19 Januari 2025, pendukung Israel dan kerabat sandera berkumpul di Tel Aviv, Israel, untuk menyaksikan siaran langsung Hamas yang membebaskan tiga sandera pertama setelah 15 bulan. (ORI AVIRAM/Middle East Images/AFP melalui Getty Images)

Selama penundaan tersebut, militer Israel terus beroperasi di Gaza. Otoritas pertahanan setempat melaporkan bahwa 19 orang tewas dan 25 lainnya terluka.

Negara-negara penengah gencatan senjata seperti Qatar akhirnya mengonfirmasi bahwa perjanjian gencatan senjata telah mulai berlaku, meskipun terlambat hampir tiga jam dari jadwal semula. Organisasi non-profit Israel “Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang” telah mengonfirmasi identitas tiga sandera wanita yang akan dibebaskan.

Sementara itu, Hamas juga sedang menunggu daftar dari Israel mengenai “90 wanita dan anak-anak” yang akan dibebaskan.

Warga Palestina merayakan pembebasan sekitar 90 tahanan saat mereka tiba dengan bus Palang Merah di kota Beituniya, Tepi Barat yang diduduki, di pinggiran Ramallah pada 20 Januari 2025. (ZAIN JAAFAR/AFP melalui Getty Images)

Seorang tahanan Palestina disambut oleh Keluarga. (ZAIN JAAFAR/AFP melalui Getty Images)

Setelah lebih dari 15 bulan berperang, perang antara Israel dan Hamas telah membuat sebagian besar penduduk Gaza mengungsi, dengan banyak yang harus berpindah tempat berkali-kali. Kini, ribuan warga lokal membawa tenda, pakaian, dan barang-barang pribadi kembali ke rumah mereka.

Di utara Gaza, di daerah Jabalia, ratusan warga berbondong-bondong memasuki jalanan yang dipenuhi debu, kembali ke rumah mereka yang hancur, di tengah reruntuhan bangunan yang seolah menunjukkan pemandangan akhir dunia.

Di kota utama di selatan, Khan Yunis, orang-orang merayakan kepulangan mereka. Salah satu warga mengatakan, “Saya sangat, sangat senang. Saya ingin pulang dan mencium tanah Gaza. Saya sangat merindukan kembali ke Kota Gaza dan bertemu keluarga kami.”

Orang-orang berjalan melalui reruntuhan kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 19 Januari 2025. (ABOOD ABUSALAMA/Middle East Images/AFP via Getty Images)

Hamas memulai serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan menculik banyak sandera, termasuk 33 orang yang akan dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sekitar 1900 tahanan Palestina.

Setelah beberapa bulan perundingan, Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan perantara dari negara-negara seperti Qatar, AS, dan Mesir. Gencatan senjata ini dimaksudkan sebagai langkah menuju penghentian permanen perang, meskipun tahap kedua gencatan senjata belum ditentukan.

Dalam pidato televisi pada 18 Januari, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa fase pertama gencatan senjata selama 42 hari ini adalah “gencatan senjata sementara,” tetapi jika diperlukan, AS akan mendukung Israel untuk melanjutkan perang.

Pejabat PBB mengatakan bahwa beberapa menit setelah gencatan senjata diberlakukan, truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza pada 19 Januari.

Carl Skau, Wakil Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia yang berbasis di Roma, mengatakan kepada AFP, “Kami berusaha secepat mungkin untuk menyelamatkan satu juta orang.” Program Pangan Dunia mulai mengirim truk ke Gaza. Ia menambahkan, “Perjanjian ini memungkinkan 600 truk setiap hari…  semua pos pemeriksaan akan dibuka.”

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan setelah gencatan senjata berlaku, 600 truk akan memasuki Gaza setiap hari, 50 di antaranya mengangkut bahan bakar. (Hui)

FOKUS DUNIA

NEWS