Etindonesia. Sebuah hotel di resort ski populer di Provinsi Bolu, barat laut Turki, terbakar pada dini hari tanggal 22 Januari, menewaskan sedikitnya 76 orang. Menurut para korban yang selamat, alarm kebakaran hotel tidak berbunyi ketika kebakaran terjadi sekitar tengah malam, banyak tamu yang terbangun dari tidur mereka menggunakan seprei sebagai tali darurat untuk menyelamatkan diri dalam kepanikan. Saat ini, pihak berwenang telah menahan 9 orang untuk penyelidikan, termasuk pemilik hotel.
Kebakaran Hebat di Hotel Resor Ski Turki Meningkat Menjadi 76 Korban, Hari Berkabung Nasional
Menurut laporan media, kebakaran terjadi di Grand Kartal Hotel di resort ski Kartalkaya sekitar pukul 03:30 pagi waktu setempat pada tanggal 22 Januari, saksi mata mengatakan: “Tidak sampai setengah jam setelah kebakaran meluas, seluruh bangunan hotel telah dilalap api, pemandangannya seperti hari kiamat.”
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkata: “Kami merasa sangat sedih,” dan mengumumkan bahwa akan ada hari berkabung nasional esok hari, sambil berjanji akan menuntut tanggung jawab dari pihak-pihak terkait.
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengatakan: “Hotel yang memiliki 161 kamar ini dibangun di tepi tebing, yang menghambat upaya penyelamatan. Sayangnya, jumlah korban kini telah mencapai 76 orang.”
Dilaporkan oleh media, karena hotel berada di daerah pegunungan yang terpencil, petugas pemadam kebakaran yang menerima laporan pada pukul 03:27 dini hari, membutuhkan waktu sekitar satu jam, hingga pukul 04:15 untuk tiba di lokasi. Petugas pemadam kebakaran hanya bisa melakukan pemadaman dari depan dan kedua sisi hotel karena posisi belakang hotel berada di lereng, sehingga memperlambat proses pemadaman.
Menurut kesaksian tamu hotel dan penyelidikan awal dari pihak berwenang, sistem pendeteksi kebakaran di hotel tidak berfungsi dengan baik, dan saat ini 9 orang termasuk manajer hotel telah ditangkap untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Nuri Ersoy mengatakan bahwa hotel ini memiliki dua tangga darurat dan telah lulus inspeksi pemadam kebakaran pada tahun 2024; namun, beberapa korban selamat mengatakan bahwa sepertinya tidak ada sistem keamanan yang memadai.
Kebakaran tersebut dipercaya bermula dari restoran dan dengan cepat menyebar ke bagian hotel yang memiliki dinding kayu. Penyebab kebakaran masih belum jelas. Dilaporkan ada 238 tamu yang menginap di hotel saat itu, operasi pencarian dan penyelamatan telah berakhir, dengan 76 korban jiwa dan 45 di antaranya telah diidentifikasi, sementara sejumlah besar lainnya masih perlu diklarifikasi identitasnya.
Korban Melompat dari Jendela untuk Menyelamatkan Diri
Menurut laporan, karena kebakaran terjadi tiba-tiba di tengah malam, banyak tamu yang terbangun dari tidur hanya bisa menggunakan seprei sebagai tali untuk turun, dan beberapa bahkan melompat dari jendela yang menyebabkan luka serius.
Atakan Yelkovan, tamu yang menginap di lantai tiga hotel, mengatakan kepada media Turki bahwa saat kebakaran terjadi, situasi sangat kacau, istrinya mencium bau terbakar, tapi alarm tidak berbunyi, dan semua orang berusaha untuk menyelamatkan diri secepat mungkin.
“Orang-orang di lantai atas berteriak. Mereka menjatuhkan seprei di dinding luar untuk digunakan sebagai tali, beberapa bahkan mencoba untuk melompat langsung,” ujarnya.
Instruktur ski hotel, Necmi Kepcetutan, mengatakan bahwa dia sedang tidur saat kebakaran terjadi, kemudian dia berhasil keluar dari hotel dan membantu sekitar 20 tamu untuk menyelamatkan diri, namun dia mengakui bahwa proses evakuasi sangat sulit, asap tebal menyelimuti lantai, membuatnya sulit menemukan pintu keluar yang aman.
Yelkovan dan istrinya berhasil lolos dari lantai tiga, dia mengatakan kepada agen berita IHA Turki: “Orang-orang di lantai atas panik dan berteriak. Mereka melemparkan seprei dari jendela, beberapa mencoba untuk melompat.”
Seorang karyawan hotel yang terkejut berkata, dia melihat tamu berdiri di jendela meminta tolong. Dia berkata kepada IHA: “Saya melihat seorang ayah yang memegang bayinya meminta bantal agar dia bisa melemparkan anaknya ke bawah. Beruntungnya, mereka menunggu sampai petugas penyelamat tiba dan menyelamatkan mereka dari kebakaran.”
Seorang pria yang telah menginap di hotel sejak 19 Januari dalam wawancara dengan beberapa stasiun TV mengatakan sambil berlinang air mata: “Tidak ada alarm, tidak ada detektor asap, tidak ada tangga darurat, meski asap terus naik ke lantai sepuluh.” (jhn/yn)